SEMARAPURA, BALIPOST.com – Keberadaan Rest Area Goa Lawah di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung, kian menarik perhatian pengunjung. Tempat ini banyak disinggahi pengguna jalan untuk beristirahat santai sambil menikmati Pantai Goa Lawah.
Meski sudah banyak mendatangkan pengunjung, pihak Desa Adat Pesinggahan terus berupaya menata tempat ini, agar semakin bagus dan nyaman dinikmati pengunjung. Salah satu upaya yang sedang dilakukan, adalah dengan pembangunan puluhan kios pada sisi timur dan barat rest area, guna menampung seluruh pedagang, agar semakin tertata rapi dan nyaman bagi pengunjung.
Bendesa Pesinggahan I Wayan Sujana, Kamis (2/2) mengatakan proses pembangunannya terus berjalan tahun ini. Bahkan, Maret nanti diperkirakan seluruh kios sudah beroperasi ditempati para pedagang. Mengenai berapa nilai sewa yang harus dipenuhi para pedagang, pihaknya menegaskan hal itu belum ditentukan desa adat.
Setelah pembangunannya selesai, nanti akan dibahas lebih lanjut melalui paruman desa. “Mengenai nilai sewanya belum ditentukan. Nanti akan ditentukan melalui paruman desa, karena pembangunannya memang menggunakan dana desa adat,” kata Sujana.
Total ada 20 unit kios dibangun di tempat itu, sebagai upaya untuk penataan Rest Area Goa Lawah. 10 kios dibangun di sisi timur dan 10 kios disisi barat, sehingga seluruh pedagang akan tertampung ke dalam kios. Pembangunan puluhan kios ini dikerjakan melalui Bupda (Badan Utsaha Padruwen Desa) Pesinggahan, dengan anggaran senilai Rp700 juta. Pembangunan kios ini sudah direncanakan sejak awal, karena kebutuhan rest area yang semakin menarik banyak kunjungan. Namun, pembangunannya sempat tertunda karena pandemi Covid-19.
Kios-kios ini nantinya dikelola langsung dibawah Pengurus Bupda (Badan Utsaha Padruwen Desa), dengan menempatkan pedagang dari krama Desa Adat Pesinggahan. Sujana berharap pembangunan kios ini mampu menjawab kebutuhan rest area ini. Karena pengunjung yang datang semakin hari semakin banyak, karena Rest Area Goa Lawah memang menawarkan kenyamanan bagi setiap pengunjungnya. Tempat ini sering menjadi areal istirahat bagi para pamedek, maupun bagi warga yang sedang beristirahat setelah perjalanan dari Karangasem-Denpasar, maupun dari arah sebaliknya.
“Di samping menginginkan tempat ini lebih rapi dan menarik, juga dari unsur ekonomi, masyarakat bisa lebih nyaman berusaha, dan secara umum desa melalui bupda diharapkan mampu menunjang ekonomi desa seperti LPD,” tegasnya.
Sujana menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penataan Rest Area Goa Lawah ini. Khususnya Pemprov Bali, yang selalu mendorong agar Padruwen Desa bisa membangun kios dan mengelolanya. Pihaknya berharap selanjutnya agar kios-kios ini bermanfaat dan mendukung keberadaan rest area menjadi lebih nyaman. (Bagiarta/balipost)