Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas melaksanakan Jumat Curhat dengan Yowana Denpasar Utara. (BP/ken)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas bertemu Yowana Denpasar Utara di Kantor MDA Denpasar, Lumintang, Jumat (3/2). Dalam pertemuan tersebut, perwakilan Yowana mempertanyakan aturan mengarak ogoh-ogoh saat pengerupukan dan aturan pengendara motor (pemotor) pakai udeng.

Bambang pun menjawab pertanyaan yang terlontar dalam “Jumat Curhat” ini. “Kalau ada acara persembahyangan di pura diperbolehkan tidak pakai helm. Kami akan berikan kompensasi, itu namanya deskresi kepolisian. Tapi kalau tempatnya di Kintamani, harus pakai helm,” ujar Kombes Bambang.

Baca juga:  Cegah Masuknya Teroris, Sidak Duktang Digencarkan

Sedangkan terkait teknis pengarakan ogoh-ogoh saat pengerupukan Nyepi, Tahun Baru Caka 1945, menurut Bambang, masih menunggu arahan Gubernur Bali, Wayan Koster. Hal ini menanggapi pertanyaan Putu Alit Suadnyana. Alit ingin ada kejelasan apakah boleh mengarak ogoh-ogoh ke Patung Catur Muka.

“Rencananya kami buat rancangan kegiatan ogoh-ogoh akan dilaksanakan di tingkat desa atau apa boleh keluar. Kami berharap kegiatan ogoh-ogoh supaya ramai, tetapi aman dan kondusif,” ungkap Bambang, didampingi Kapolsek Denut Iptu Putu Carlos Dolesgit.

Baca juga:  Mabuk, WN Rusia Tabrakan Taksi Parkir

Kapolresta yang baru menjabat setahun itu mengimau warga Kota Denpasar untuk tidak mencederai kegiatan keagamaan itu dengan kejadian tindakan yang memalukan. Ia menyampaikan pada Nyepi tahun lalu, ada dua kejadian penusukan.

“Ogoh-ogoh ini sangat menarik. Bahkan teman saya dari luar negeri ingin ke Bali untuk menonton pawai ogoh-ogoh. Ini sangat luar biasa dan saya mohon supaya dijaga dengan baik. Tahun lalu kegiatan ini kita dibatasi, tahun ini lebih bebas,” ujarnya.

Baca juga:  Masyarakat Diimbau Waspada Bahaya Hipnotis

Dalam kesempatan itu juga Kapolresta Bambang menerima keluhan dari pecalang yang mengaku mengalami kendala saat pengamanan Nyepi di Jalan Ahmad Yani Selatan. “Keluhan ini akan segera dicarikan solusinya. Kami akan kumpulkan tokoh dan masyarakat disana untuk turut serta menjaga kekhusyukan Nyepi. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN