Suasana di Mal Living World Denpasar. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Mall Living World Denpasar dibangun dengan mengambil inspirasi dari alam, budaya, seni, dan eksotis Bali. Ada lima keunggulan yang ditampilkan, seperti arsitektur bangunan yang menonjolkan ikon-ikon dan seni budaya Bali.

Direktur Living World Denpasar, Theresia Setiadjaja yang ditemui saat preview mall pada Kamis (2/2), mengatakan mall ini kental dengan ornamen Bali, tidak hanya pada tampak luarnya, namun juga di dalam. Berbagai pernak-pernik yang menggambarkan seni budaya Bali menghiasi interior.

Selain itu, mal ini ramah dengan hewan peliharaan pengunjung. Pihak Living World Denpasar akan bekerjasama dengan Pet Kingdom.

Dengan begitu pengunjung bisa jalan-jalan di area sekitar dengan hewan peliharaannya. Tidak hanya itu, terkait makanan dan area buat olahraga hewan peliharaan juga disediakan untuk memenuhi kebutuhan pet lovers.

Baca juga:  Antrean Truk Beli Solar Masih Terjadi di Buleleng

Keunggulan selanjutnya yakni mall terbesar di Bali yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga. Berikutnya, menyediakan area untuk menampilkan produk yang unik dari berbagai daerah di Indonesia dan Asian.

Mereka nantinya akan berjualan pada lantai terbawah dari mall. Pada lantai ini akan banyak UMKM yang berjualan produk unggulannya, baik itu makanan maupun kerajinan. Tersedianya area festival lounge, dapat memanjakan pengunjung untuk berwisata kuliner.

Dan yang kelima adalah disediakannya amphiteather dan taman di atap mall. Amphiteather tersebut dapat memuat sekitar 500 orang, sedangkan untuk taman di atap mall juga ada panggung yang dapat digunakan untuk event ataupun olah raga. Dari taman ini, pengunjung dapat meilhat suasana sekitar mall dari ketinggian.

Baca juga:  Melindungi Garam Lokal, Mendukung Ekonomi Kerakyatan

Theresia menerangkan Living World Denpasar tidak hanya sekedar shoping mall biasa. Arsitekturnya mengusung seni budaya Bali, menyediakan area untuk event, beraktivitas untuk keluarga, dan komunitas juga untuk anak-anak muda.

“Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan di sini. Pentas seni misalnya, untuk olah raga, joging bisa juga. Mau sekedar jalan-jalan, ngafe, makan dengan keluarga, kita juga sediakan. Jadi kita mengusungnya benar-benar secara keseluruhan, one stop shopping. Vision kami the bigges home living, life style, entertaiment di Bali,” terang Theresia.

Mall ini mengusung kearifan lokal yang tidak hanya dari Bali saja, tetapi dari seluruh Indonesia. Di area itu akan disajikan 35 macam kuliner dari daerah di Indonesia, ditambah kuliner Asian. Selain itu ada juga area lokal produk di ground floor. “Untuk F & B yang ada di lower ground itu hampir seratus stand ada di sana. Kemudian kalau yang untuk fashion itu kurang lebih ada sekitar empat puluh sampai lima puluh brand,” papar Theresia.

Baca juga:  Diterapkan Mulai 1 Juli, Penerapan Tiket Retribusi Snorkeling di Nusa Penida Tuai Pro Kontra

Target market Living World Denpasar adalah warga lokan sekitar tujuh puluh persen. Kemudian dua puluh persen untuk wisatawan domestik dan sepuluh persen wisatawan mancanegara. Living World Denpasar rencananya akan soft opening pada Maret 2023. Diharapkan, mall ini bisa menjadi landmark di Bali. (Eka Adhiyasa/balipost)

BAGIKAN