JAKARTA, BALIPOST.com – Pemerintah Indonesia melanjutkan persiapan Pembukaan Pertemuan Forum Air Dunia Ke-10 pada 15-16 Februari 2023 di Balai Sidang Jakarta (Jakarta Convention Center/JCC). Dalam kick-off meeting nanti ditargetkan untuk dihadiri oleh 1.000 peserta, setiap peserta dapat memberikan kontribusi terhadap upaya mencari solusi atas tantangan bidang keairan, baik di skala regional, nasional maupun global.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam keterangannya di Jakarta dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (5/2) sudah ratusan peserta yang mendaftar. Tercatat hingga 1 Februari 2023, sudah terdapat 672 peserta yang melakukan registrasi, terdiri atas 503 orang dari dalam negeri (nasional) dan 169 orang peserta internasional.
Pemerintah menargetkan kehadiran kepala negara, menteri, 10.000 delegasi dan 30.000 peserta (termasuk partisipan, pengunjung pameran tentang air dan UMKM) dari 172 negara yang terdiri atas unsur-unsur pemerintah, parlemen, swasta, akademisi, praktisi, asosiasi dan masyarakat pada lingkup nasional dan internasional.
“Diharapkan jumlah peserta yang mendaftar terus bertambah. Jika dalam kick-off meeting saja mencapai 1.000 peserta, kita berharap nanti saat acara utama World Water Forum Ke-10 akan dihadiri lebih banyak peserta. Kick-off meeting akan diisi dengan berbagai diskusi yang membahas tentang tantangan-tangan di bidang keairan,” kata Basuki.
Pembukaan Pertemuan Forum Air Dunia Ke-10 akan sekaligus menjadi pertemuan pertama bagi para pemangku kepentingan di pengelolaan sumber daya air (SDA).
World Water Forum sendiri merupakan forum lintas batas terbesar di dunia yang fokus dalam pembahasan isu-isu air dan mencari solusi global sebagai jawaban atas isu-isu tersebut.
World Water Forum Ke-10 dilaksanakan pada 18-24 Mei 2024 mengusung tema “Water for Shared Prosperity”. Dengan membawa harapan bahwa World Water Forum menjadi ajang berbagai pemangku kepentingan dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman dan inovasi merespon berbagai tantangan pengelolaan air secara global.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa berdasarkan pengalaman pelaksanaan G20, kunci keberhasilan dari penyelenggaraan World Water Forum Ke-10 tahun 2024 di Bali adalah gotong royong dan kekompakan dari semua lembaga/institusi baik di pemerintah pusat dan pemerintah daerah. (Kmb/Balipost)