Oleh I Nyoman Sucipta
Microgreen adalah sayuran hijau yang dipanen pada usia sangat muda dengan rentang waktu 7-14 hari setelah semai. Microgreen mempunyai kandungan nutrisi bisa menjadikan pilihan makanan sehat dan salah satu solusi untuk mengatasi masalah penyakit degeneratif. Fase kehidupan Microgreen sedikit lebih tua dari kecambah dan lebih muda dari baby green.
Menurut Albert (2012) dalam Pratamaningtyas et al., (2019) selama beberapa dekade terakhir microgreen menarik banyak perhatian dari pecinta makanan sehat. Di negara maju komoditas ini memiliki segmen yang tumbuh cepat bahkan koki ternama pun menggunakan bahan-bahan ini sebagai pelengkap rasa yang eksotis, variasi warna dan untuk menciptakan tampilan hidangan yang lezat dan juga untuk menarik konsumen kelas atas yang sadar akan kesehatan.
Microgreen dapat digunakan sebagai salah satu inovasi inisiatif baru, merupakan solusi terbaik untuk sistem urban farming, dari kemudahan mencari media tanam, alat untuk digunakan, serta untuk meningkatkan gizi. Selain itu, ada peluang pengembangannya, terutama pada saat lahan pertanian semakin sempit (Aini et al., 2021) dalam (Anggraeni et al., 2022). Menurut Kusumah et al., (2021) dalam Anggraeni et al., (2022).
Microgreen kaya akan senyawa bioaktif seperti antosianin, flavonoid, alkaloid, karotenoid, isoflavon, lignan, asam fenolik, organosulfida, dan beberapa senyawa lain. Senyawa fitokimia mendukung aktivitas antioksidan Dapat menetralisir radikal bebas. Microgreen biasanya mempunyai panjang sekitar 8-11 cm tergantung jenisnya dan mengandung 4-40 kali lebih banyak senyawa biologis aktif seperti pigmen, enzim dan vitamin dan fitokimia lainnya (Lobiuc et al., 2017) dalam (Anggraeni et al., 2022).
Microgreen dipanen diusia muda ketika daun kotiledonnya baru muncul. Menurut Edi dan Bobihoe (2012) dalam As’adiya & Murwani (2021) setelah penyebaran benih ke media tanam, microgreen tidak membutuhkan banyak perawatan. Hasil batang dan daun dari microgreen yang ditanam di luar rumah tidak sepanjang dan sebesar microgreen yang ditanam di dalam green house dengan intensitas cahaya yang tinggi. Pada tahun 1980-an oleh koki di San Fransisco, California mulai menggunakan microgreen sebagai bahan makanan. Pada saat itu varian microgreen belum banyak tetapi untuk saat ini banyak perusahaan yang sudah memproduksi microgreen dan juga sudah tersedia secara komersial (Stefani & Andayani, 2022)
Menurut Stefani & Andayani (2022) menyatakan bahwa microgreen sering digunakan pada makanan seperti salad, sup, sandwich, dan juga sebagai hiasan pada makanan utama. Microgreen seringkali dikonsumsi mentah oleh karena itu microgreen tidak terjadi degradasi atau kehilangan mikronutrien akibat pengolahan makanan. Microgreen dapat tumbuh dan memerlukan cahaya matahari secara tidak langsung. Microgreen memerlukan suhu antara 24-29 oC setiap saat. Proses pertumbuhan dapat terhenti dan rusak karena suhu berada di luar rentang tersebut. Microgreen membutuhkan kelembaban 50%, apabila kelembaban di atas 80% atau dibawah 30% maka tanaman tidak dapat tumbuh.
Selain itu microgreen juga membutuhkan air karena tanaman yang mengalami kekurangan air akan cenderung memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan tanaman yang berkecukupan air. Microgreen memiliki rasa yang bervariasi, mulai dari hambar, sedikit asam, pahit, hingga pedas, tergantung pada varietasnya. Secara umum, rasa dari microgreen cenderung kuat dan pekat.
Cara menanam microgreen di rumah, hanya membutuhkan peralatan sederhana, dari menyiapkan media tanam dapat bermacam-macam, mulai dari tanah, sekam bakar, kapas, hingga spons. Menyiapkan wadah dapat memanfaatkan barang-barang bekas untuk menjadi wadah tanam microgreen, seperti plastik bekas bungkus makanan ringan atau gelas plastik.
Jangan lupa untuk melubangi bagian dasarnya agar air tidak menggenang. Menyemai benih di atas tanah dan taburkan lapisan tipis tanah di atasnya. Apabila menggunakan media tanam selain tanah, tekan benih kira-kira setengah cm pada permukaan media tanam. Jika benih berukuran besar,dapat merendamnya dulu di air hangat selam 3-5 jam untuk membantu mengaktifkan benih.
Setelah disemai, semprot permukaan dengan air untuk melembabkannya. Perawatan Microgreen membutuhkan paparan sinar matahari sekitar 4 jam sehari.
Selain itu, pastikan media tanam dalam kondisi lembab, tetapi tidak becek. Panen Setelah tingginya sudah mencapai 5-10 sentimeter, microgreen sudah dapat dipanen. Caranya adalah dengan mengguntingnya pada bagian batang yang terdekat dengan media tanam. Kemudian, cuci dan microgreen siap dikonsumsi.
Penulis, Guru Besar Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana