Kesibukan beberapa pesawat di Bandar Udara Internasional Meilan, Kota Haikou, Pulau Hainan, di wilayah selatan China, pada 28 Desember 2022. (BP/Ant)

BEIJING, BALIPOST.com – Adanya kebijakan yang memberikan perizinan pengiriman wisatawan China secara berkelompok menuju berbagai objek wisata di Indonesia, menjadikan frekuensi jalur penerbangan komersial dari beberapa kota di China menuju Jakarta dan Bali terus bertambah. Data Badan Penerbangan Sipil China (CAAC), sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Antara, Senin (6/2), juga menunjukkan jalur penerbangan langsung Beijing-Jakarta pergi-pulang (PP).

Jalur yang ditutup dalam tiga tahun terakhir itu telah dibuka kembali untuk operasi maskapai Air China setiap Senin. Maskapai “pelat merah” China tersebut juga melayani jalur penerbangan Chengdu-Jakarta PP setiap Jumat.

Baca juga:  "Broken Beach" Diserbu Wisatawan

Maskapai China lainnya, seperti China Southern Airlines di jalur Shenzhen-Jakarta PP beroperasi setiap Selasa dan Guangzhou-Jakarta PP setiap hari. Xiamen Airlines yang selama pandemi COVID-19 hanya membuka rute penerbangan Fuzhou-Jakarta PP setiap Kamis menambah jadwal penerbangannya Xiamen-Jakarta PP setiap Senin dan Sabtu.

Beberapa maskapai Indonesia, seperti Lion Air dan Citilink masih eksis di jalurnya masing-masing, seperti Jakarta-Kunming PP setiap Jumat dan Jakarta-Wuhan PP setiap Senin, yang terus beroperasi selama pandemi COVID-19.

Baca juga:  Total Kasus COVID-19 di Indonesia Tambah 105

Garuda Indonesia memiliki jalur baru Jakarta-Shenzhen-Manado setiap Selasa. Maskapai “pelat merah” itu sebelumnya juga membuka rute penerbangan Jakarta-Guangzhou setiap Selasa, Rabu, Jumat, Sabtu, dan Minggu dan Guangzhou-Jakarta setiap Senin, berdasarkan data CAAC yang sebagian di antaranya berlaku mulai Maret.

Peningkatan penambahan jadwal penerbangan tersebut juga didorong oleh peluncuran program percontohan pengiriman wisatawan China secara berkelompok ke 20 negara mulai 6 Februari.

Baca juga:  Mari Jaga Ubud Sebelum Ditinggalkan Wisatawan

Indonesia termasuk dalam daftar 20 negara percontohan untuk wisatawan China yang ditetapkan oleh Kementerian Budaya dan Pariwisata China. Pelaku usaha penjualan paket wisata di China mengalami peningkatan permintaan perjalanan wisata kelompok ke berbagai negara di kawasan Asia Tenggara. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN