DENPASAR, BALIPOST.com – Bandara Internasional Ngurah Rai akan didedikasikan sebagai Bandara Perdamaian Sri Chinmoy pada acara khusus, Rabu (8/2), mulai pukul 11.00 hingga siang hari. Acara hasil kerja sama Angkasa Pura 1 dengan Sri Chinmoy International Peace-Blossoms ini berlangsung di taman di luar area kedatangan internasional di bandara.
Selain acara khusus ini, sejak 2001 telah dibangun sebuah monumen yang didedikasikan untuk Sri Chinmoy di Bandara Ngurah Rai. Tujuan dari program Peace-Blossoms adalah untuk menginspirasi orang bahwa semua adalah anggota dari satu keluarga dunia, dan perdamaian dunia dimulai dari dalam hati setiap orang.
Menurut rilis yang diterima Balipost.com, pemimpin spiritual Sri Chinmoy (1931-2007) mendedikasikan hidupnya untuk mendorong tumbuhnya kedamaian di hati orang-orang dari semua bangsa dan agama. Lebih dari 1.100 landmark telah didedikasikan untuk tujuan perdamaian dunia sebagai bagian dari keluarga Sri Chinmoy Peace-Blossoms.
Landmark itu ada di 152 negara, seperti Air Terjun Niagara, Gunung Everest dan puncak Gunung Fuji, Taj Mahal India dan Gedung Opera Sydney Australia.
Acara ini juga menampilkan doa perdamaian dengan obor yang dibawa oleh Sri Chinmoy Oneness-Home Peace Run di lebih dari 160 negara di seluruh dunia. General Manager Bandara Internasional Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, akan menerima Penghargaan Pembawa Obor dari Peace Run sebagai pengakuan atas pengabdiannya.
Penghargaan Pembawa Obor telah ditawarkan kepada orang-orang luar biasa di seluruh dunia yang telah menginspirasi komunitas, kota, dan negara mereka, termasuk Uskup Agung Desmond Tutu, atlet Olimpiade Carl Lewis, dan Herman van Rompuy, Presiden Dewan Eropa.
Paduan suara anak-anak dari SMPK 2 Harapan akan membawakan lagu “A New World of Peace,” lagu yang diciptkan oleh Sri Chinmoy, dalam Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Bahasa Bali, serta lagu kebangsaan dan lagu lainnya. Sekelompok lebih dari 170 orang dari Sri Chinmoy Centres International mengunjungi Bali dari seluruh dunia hingga 9 Februari untuk bertukar pengalaman spiritual dan budaya. (kmb/balipost)