Suasana palebon Alit Yudha yang diikuti ribuan warga, Jumat (10/2). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Puncak palebon almarhum I Gusti Ngurah Alit Yudha pada Jumat (10/2) mulai dipersiapkan sejak dini hari. Bahkan, prosesi palebon putra ketiga dari Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai ini di Puri Carangsari, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung ini melibatkan ribuan orang.

Pantauan di lokasi, masyarakat dari sejumlah banjar berkumpul di depan puri menunggu pukul 12.00 lebih. Sebelum jenazah dinaikan ke bade, terlebih dahulu diberikan penghormatan terakhir oleh Pemuda Panca Marga, karena sebagai pendiri Pemuda Panca Marga.

Setelah itu jenazah diusung oleh warga Desa Carangsari bersama keluarga. Layon disambut atau dijemput oleh Tari Baris Tekok Jago untuk menaikan ke Bade.

Baca juga:  Masih Normal, Pelayanan Publik di Badung

Sedangkan, bade diusung tidak hanya oleh krama dari Desa Carangsari, namun juga dari Desa Catur, Kintamani, dan seluruh desa di Kecamatan Petang. Bahkan, dari Pelaga, Belok Sidan, Petang, Auman, termasuk seluruh warga Desa Carangsari.

“Untuk bade yang digunakan itu tumpang sia (bertingkat sembilan). Karena sesuai dengan tradisi leluhur yaitu trah Arya Sentong di Puri Carangsari dan saat pembakaran akan menggunakan Naga Kaang,” ungkap Ida Bagus Namarupa, perwakilan dari Puri Carangsari.

Baca juga:  IMF-WB Annual Meeting, XL Siapkan Jaringan Berkualitas

Menurutnya, pengusungan Bade akan dilaksanakan estafet sebanyak empat kali. Sebab, bade yang menghantarkan jenazah sangat berat.

Setiba di setra juga akan dituntun oleh Baris Tekok Jago sebelum menuju pembakaran. “Setelah menjadi abu, akan dipungut untuk dilaksanakan ngereka. Setelah seluruh prosesi upacara selesai di setra akan dilakukan nganyut di Pantai Matahari Terbit,” ucapnya.

Seperti diketahui, Pengelingsi puri I Gusti Ngurah Alit Yudha, berpulang di usia 76 tahun pada Senin (12/12) siang. Tokoh Golkar ini meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan intensif di ICU Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. Ngoerah sejak Jumat 9 Desember lalu.

Baca juga:  Pamit Berburu Burung, Sukanta Ditemukan Tak Bernyawa di Tegalan

Sepak terjang Gusti Ngurah Alit Yudha di politik tidak diragukan lagi. Almarhum sempat menjabat sebagai Ketua DPD I Golkar Bali 1999-2005. Almarhum juga adalah politisi senior dari Partai Golkar yang pernah menjadi anggota DPR RI di masa Orde Baru.

Alit Yudha juga sempat menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan (Wantimbang) DPD I Golkar Bali. Pria kelahiran 1946 ini merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, yakni I Gusti Ngurah Gede Yudana, I Gusti Ngurah Tantra. (Parwata/balipost)

BAGIKAN