Kondisi sayap jembatan yang jebol akibat air sungai Biluk Poh meluap saat hujan deras Sabtu (11/2). (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Debit air sungai Biluk Poh, Penyaringan, Sabtu (11/2), kembali naik diatas normal. Akibatnya jembatan penghubung antar desa yang berada di Banjar Penyaringan ini jebol di bagian sayap dan tak bisa dilalui lagi atau putus. Sejatinya, pascabanjir bandang yang melanda akhir tahun lalu, jembatan kembali diperbaiki dengan cara diurug tanah.

Namun pada Sabtu malam, jembatan yang biasa disebut warga Jembatan Perak itu kembali putus. Material urugan di sayap jembatan hanyut disapu banjir lagi.

Baca juga:  Revisi : Australia Baru Akan Buka Kunjungan Akhir 2021, Ancaman Bagi Pariwisata Bali

Saat ini kondisinya putus dengan lubang sepanjang kurang lebih 4 meter. Jembatan ini merupakan alternatif jalan selain di jalan utama Denpasar-Gilimanuk dari Tegalcangkring ke Penyaringan. “Kemarin saya lewat masih bisa ke pasar, pas kembali dari pasar sudah putus,” ujar Putu Budiartawan (50) warga Tibu Tanggang, Desa Penyaringan.

Perbekel Penyaringan I Made Dresta, Minggu (12/2) mengatakan, memang sebelumnya sayap jembatan yang putus akibat banjir bandang lalu, diurug secara swadaya oleh warga agar bisa dilintasi lagi. “Sekarang sudah jebol lagi, kami harapkan jembatan ini bisa diperbaiki permanen,” katanya.

Baca juga:  Ratusan Butir Peluru Ditemukan di Sungai

Kejadian dari informasi pada Minggu dinihari. Sebenarnya debit air sungai Bilukpoh mulai pukul 18.00 Wita sudah naik dan diwaspadai. Pihaknya juga sudah rapat bersama para tokoh desa, dan hasilnya tidak mampu lagi mengurug secara swadaya. Warga berharap agar pemerintah turun tangan untuk memperbaiki jembatan permanen. (Surya Dharma/valipost)

BAGIKAN