Sejumlah produk UMKM binaan BUMN dipamerkan dalam rangkaian perayaan HUT ke-25 BUMN yang digelar Minggu (12/2) di Renon, Denpasar. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Transformasi yang dilakukan badan usaha milik negara (BUMN) mampu menggenjot laba yang dihasilkan. Di 2022, kinerja perusahaan di bawah Kementerian BUMN berhasil mencatatkan laba mencapai Rp 200 triliun. Demikian disampaikan Staff Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik, Arya Sinulingga, Minggu (12/2) saat Jalan Sehat 25 Tahun BUMN di Denpasar.

Capaian laba ini disebutnya hasil transformasi berupa konsolidasi dengan memangkas jumlah usaha, dari 144 BUMN menjadi 40 BUMN. “Dengan membentuk holding jadi lebih efisien, lebih solid, terbukti dari laba bersih tahun 2020 yang sebesar Rp13 triliun, 2021 menjadi Rp124 triliun dan 2022 menjadi Rp200 triliun,” ujarnya.

Baca juga:  BPS Catat Inflasi 0,4 Persen, Ini Penyumbang Utamanya

Transformasi yang dilakukan juga terlihat pada kinerja BNI yang mencatat keuntungan terbesar sepanjang sejarah yaitu Rp18 triliun, dan BRI mencatat keuntungan terbesar yang pernah ada di perbankan Indonesia yaitu meraih laba Rp51,4 triliun. “Hanya BRI yang pernah mencapainya, bank swasta belum pernah. Ini bukti transformasi berhasil, 25 tahun BUMN, pencapaian konsolidasi baik,” ungkapnya.

Selain kedua bank tersebut, bank BTN mencatat laba Rp2,79 triliun, dan Bank Mandiri Rp41,2 triliun. Sehingga total laba dari sektor perbankan mencapai Rp113,39 triliun.

Baca juga:  Jika Menghasut, Berita Keributan Pecalang-Putu Abdullah akan Diusut

Separuh dari laba BUMN disumbangkan sektor perbankan, namun Sinulingga juga menyebut pencapaian laba juga disumbang perbaikan BUMN lain yang semula performa dan kinerjanya buruk, sepeti Jiwasraya, Asabri, Garuda, dan lainnya.

Selain itu, PLN dan Pertamina yang merupakan sektor energi juga dibentuk subholding, sektor pariwisata membentuk In Journey, dengan demikian efisiensi terlihat. “Yang melanggar kita bawa ke Kejaksaan, jadi hampir semua konsolidasinya baik,” tandasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI, Gede Sumarjaya Linggih di tempat yang sama mengatakan, BUMN telah banyak melakukan transformasi karena pemimpinnya mempunyai keberanian. “Sekarang mulai diholdingisasi, memang berat rasanya karena memang banyak orang yang di direksi harus dikorbankan. Itu terobosan sekarang BUMN sehat dan tantangan ke depan berharap dengan sehatnya BUMN, ekonomi bagus dan Indonesia maju,” ujarnya.

Baca juga:  Setelah Korupsi, Kicen Kini Terjerat Dugaan Penipuan CPNS

Genera Manager PLN UID Bali, I Wayan Udayana mengatakan akan mendukung program BUMN, terutama dalam mendukung ekonomi kreatif. Karena itu, ruang-ruang kreatif disediakan untuk pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN