Ilustrasi. (BP/Dokumen)

NEGARA, BALIPOST.com – Seorang warga di Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, diduga meninggal dengan gejala tertular rabies, Senin (13/2). Korban dirawat di RS dengan gejala awal nyeri di kepala dan mual-mual.

Sebelum akhirnya meninggal dunia, gejala rabies muncul seperti mengamuk. Warga yang merupakan ibu rumah tangga ini masuk rumah sakit pada Sabtu (11/2) dan sempat mendapatkan perawatan.

Direktur RS BaliMed Negara, I Gede Putu Dhinarananta, mengatakan bahwa pasien sempat ditangani dengan keluhan nyeri di kepala, mual dan diputuskan untuk inap. Namun sehari kemudian, tim medis mendapati adanya dugaan gejala infeksi virus kepala. “Muncul gejala seperti gelisah dan mengamuk, tim dokter kami melakukan evaluasi ulang dan mencurigai mengarah infeksi akibat virus di otak,” katanya.

Baca juga:  Geser Denpasar, Kabupaten Ini Duduki Posisi Pertama Penyumbang Korban Jiwa dan Kasus COVID-19 Harian Terbanyak

Dari riwayat, ternyata korban pernah mengalami gigitan anjing peliharaan sekitar sebulan lalu dan tidak melakukan penanganan gigitan anjing ke faskes.

Terkait hal ini, tim dari Bidang Keswan Kesmavet di Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana melakukan penelusuran di rumah korban. Dan diketahui memang sekitar bulan Januari, korban yang merupakan ibu dua anak ini sempat digigit anjing peliharaan di pelipis mata.

Namun, usai gigitan korban tidak memeriksakan diri ke faskes. Anjing juga diketahui mati mendadak dan belum ada kecurigaan anjing peliharaan terjangkit rabies.

Baca juga:  Di Era Baru, Konsep MICE Seperti Ini yang Ditawarkan Bali

Petugas dari Keswan Kesmavet Jembrana, IGN Rai Muliawan mengatakan mendapati hal ini tim akan segera turun ke sekitar rumah korban untuk melakukan langkah vaksinasi emergency pada HPR. Sebab dari informasi, anjing yang mati itu sempat berkelahi dengan anjing lain.

“Informasi dari keluarga, pasien ini digigit anjing di bagian pelipis mata. Tetapi tidak ada melapor ke faskes. Besok atas petunjuk pimpinan, kita lakukan vaksinasi emergency,” ujarnya.

Baca juga:  Reklame Kedaluwarsa dan Melanggar Ditertibkan

Kasus ini merupakan yang kesekian kalinya terjadi di Jembrana. Dua bulan di awal tahun ini tercatat sudah ada 13 kasus anjing rabies dan tersebar di empat kecamatan di Jembrana kecuali Kecamatan Mendoyo. Dengan ditemukan indikasi rabies di Penyaringan ini maka seluruh kecamatan ditemukan kasus rabies. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN