JAKARTA, BALIPOST.com – Sebagai Ketua ASEAN 2023, Indonesia saat ini sedang mempersiapkan peta jalan untuk keanggotaan penuh Republik Demokratik Timor Leste di dalam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) itu. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan hal itu saat menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste Taur Matan Ruak di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, dikutip dari kantor berita Antara, Senin (13/2).
“Timor Leste secara prinsip telah diterima sebagai anggota ASEAN. Road Map untuk keanggotaan penuh sedang dipersiapkan dipimpin oleh Indonesia sebagai Ketua ASEAN saat ini,” kata Presiden Jokowi.
Selain membahas isu bilateral, Presiden Jokowi menyinggung keanggotaan Timor Leste sebagai negara anggota ke-11 ASEAN.
Presiden Jokowi pun menyatakan kegembiraannya karena Timor Leste secara prinsip sudah diterima menjadi anggota ASEAN sesuai dengan hasil KTT ASEAN di Kamboja.
Menteri Luar Negeri Timor Leste Adaljiza Magno juga telah berpartisipasi dalam pertemuan dengan status sebagai observer atau peninjau pada pertemuan Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC) di Jakarta pada tanggal 3 Februari lalu.
ACC masih perlu membahas tahapan lanjutan keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN setelah partisipasi perdananya dalam pertemuan itu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi meyakini partisipasi Timor Leste di ASEAN dapat berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran di kawasan.
Menlu Magno mengatakan bahwa bergabung dengan keluarga besar ASEAN merupakan momen sangat penting dalam sejarah Timor Leste.
Magno menyatakan bahwa Timor Leste mendukung ASEAN sebagai pusat pertumbuhan di kawasan, aspek yang juga menjadi tema keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini. Keanggotaan ASEAN, menurut Magno, menjadi penting sebab Timor Leste menyadari tidak ada satu negara pun yang terbebas dari masalah dan dinamika yang terjadi kawasan.
Adapun kedatangan PM Taur Matan Ruak merupakan lawatan resmi ketiganya ke Indonesia. Sebelumnya, PM Taur Matan Ruak berkunjung sebagai Presiden Timor Leste pada tahun 2014 dan 2015. Dalam pertemuan bilateral hari ini, terdapat empat naskah nota kesepahaman yang ditandatangani kedua negara, antara lain bidang ekonomi, pendidikan, dan perindustrian. (Kmb/Balipost)