NEGARA, BALIPOST.com – Ribuan masyarakat Kabupaten Jembrana bersama Bupati dan Wakil Bupati Jembrana, DPRD Bali Dapil Jembrana, Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Jembrana, Camat, Perbekel, Lurah, Bendesa Adat, Tokoh Puri, Tokoh Masyarakat, hingga Yowana se-Kabupaten Jembrana mengapresiasi kerja ekstra keras Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace). Keduanya dianggap berhasil mengimplementasikan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru yang dituangkan ke dalam 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru.
Apresiasi tersebut disampaikan dengan memberikan ‘applause’ tepuk tangan kepada Gubernur Koster dan Wagub Cok Ace yang diiringi dengan Tari Bakti Marga serta seni musik tradisional Jegog pada acara tatap muka Gubernur Bali di Gedung Olah Raga (GOR) Kresna Jvara, Kabupaten Jembrana, Selasa (14/2).
Mengawali acara tatap muka bersama masyarakat Jembrana, Gubernur Koster yang didampingi Wagub Cok Ace menyerahkan beberapa bantuan. Diantaranya, Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Rp 43 miliar ke Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bantuan Aset Tanah sebanyak 16 bidang tanah dipergunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Jembrana; Bantuan Sosial kepada korban bencana di Kabupaten Jembrana total Rp2,1 miliar yang diantaranya dimanfaatkan untuk rehab rumah warga sebanyak 60 unit rumah sebesar Rp 1,84 miliar, sarpras perekonomian dan fasilitas umum sebesar Rp115 juta, dan menangani bencana kebakaran pasar di Desa Adat Lelateng sebesar Rp 145,30 juta; BKK Rp 2,66 miliar kepada Pemerintah Desa se-Kabupaten Jembrana untuk tambahan penghasilan perbekel dan perangkat desa; BKK Rp 19,2 miliar kepada 64 desa adat se-Kabupaten Jembrana; dan BKK Rp 2,3 miliar kepada 230 subak dan subak abian se-Kabupaten Jembrana.
Gubernur Koster menyampaikan rasa syukur, karena telah mampu menangani pandemi Covid-19 dengan strategi paling efektif. Sehingga Provinsi Bali meraih kategori terbaik, dan Bali kembali dipercaya menjadi daerah yang nyaman, aman, dan kondusif untuk dikunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara.
Atas hal itulah, Gubernur Koster berani menerapkan kebijakan tanpa karantina mulai 7 Maret 2022, pertama di Indonesia atas persetujuan Pemerintah Pusat yang diiringi dengan meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Bali. Dimana, wisatawan makin lama makin banyak datang ke Bali. Mulai April jumlah wisatawan domestik yang datang ke Bali meningkat sampai Desember tahun 2022 dengan mencapai 10.000 sampai 11.000 orang perhari, wisatawan mancanegara mencapai 12.000 sampai 13.000 orang perhari. Jika ditotal wisatawan yang datang ke Bali mencapai 23.000 sampai 25.000 orang melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Jumlah ini belum yang lewat jalur darat atau nyebrang dari Ketapang – Gilimanuk. “Maka jalan sekarang macet, hunian hotel sudah penuh, restoran mulai ramai pengunjung, hingga destinasi wisata mulai dikunjungi,” ujar Gubernur Koster.
Pulihnya pariwisata Bali berdampak langsung pada pemulihan perekonomian Bali, secara bertahap bangkit kembali. Pada tahun 2020, mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) dengan rata-rata sebesar – 9,31% dan pada tahun 2021 masih mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) dengan rata-rata sebesar -2,47%. Pada tahun 2022 ini, perekonomian Bali sudah tumbuh positif. Pada triwulan I mengalami pertumbuhan sebesar 1,43%; pada triwulan II sebesar 3,05%; pada triwulan III sebesar 8,09%; dan triwulan IV sebesar 6,68% (YoY), sehingga rata-rata pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2022 sebesar 4,48%.
Selain bekerja ekstra keras menangani pandemi Covid-19 dalam menjalankan agenda pembangunan, di bawah kepemimpinan Gubernur Koster, Bali untuk pertama kalinya menjadi tempat Pertemuan Puncak Presidensi G-20 tanggal 15-16 November 2022. Pertemuan Puncak Presidensi G-20 dihadiri langsung oleh 17 Kepala Negara G-20, 3 Menteri Luar Negeri Wakil Kepala Negara G-20, 9 Kepala Negara Undangan, serta 14 Pemimpin Organisasi/Lembaga Internasional.
“Rangkaian Pertemuan Presidensi G-20 juga ikut memberikan kontribusi percepatan pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali. Supaya sukses penyelenggaraan Presidensi G-20, titiang (saya,red) melaksanakan ngrastiti bhakti di 33 pura. Astungkara berjalan dengan lancar,” tandas Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.
Berhasilnya Bali sebagai tempat Pertemuan Puncak Presidensi G-20, dikatakan nama Bali semakin baik, harum dan menggema di mata masyarakat dunia, hingga menjadi pusat perhatian dunia. Hasilnya sejumlah pertemuan internasional kembali akan terselenggara di Bali. Seperti, Bali untuk pertama kalinya dalam sejarah menjadi tempat Pengundian Group Sepak Bola Piala Dunia U-20 pada tanggal 31 Maret 2023; Bali terpilih menjadi tempat penyelenggaraan Sepak Bola Piala Dunia U-20 pada bulan Mei 2023; dan Bali menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Water Forum ke-10, tanggal 18-24 Mei tahun 2024. Pertemuan sangat besar ini akan dihadiri lebih dari 30.000 orang peserta.
Kepemimpinan Gubernur Koster bersama Wagub Cok Ace lebih lanjut mendapat ‘applause’ tepuk tangan dari Bupati dan Wakil Bupati Jembrana, DPRD Bali Dapil Jembrana, Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten Jembrana, Camat, Perbekel, Lurah, Bendesa Adat, Tokoh Puri, Tokoh Masyarakat, hingga Yowana se-Kabupaten Jembrana, karena telah berhasil melaksanakan pembangunan infrastruktur monumental dan fundamental di Bali. Dantaranya, Pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih di Karangasem; Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung; Pembangunan jalan shortcut Singaraja-Mengwi; Pembangunan 3 Pelabuhan sekaligus: Pelabuhan Sanur di Denpasar, Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan; Pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng; Pembangunan Bendungan Tamblang di Buleleng; Pembangunan Bendungan Sidan di wilayah Badung-Bangli-Gianyar; dan Pembangunan Tol Jagat Kerthi Bali, sepanjang 96 km, menghubungkan Gilimanuk-Mengwi.
Selain membangun infrastruktur monumental dan fundamental di Bali, Gubernur Koster juga telah dan sedang membangun sebanyak 17 SMA/SMK baru, guna meningkatkan layanan siswa baru yang diterima. Kemudian mulai tahun 2023, juga memberlakukan sejumlah kebijakan baru. Antara lain, pertama, memberikan bantuan biaya pendidikan dan perlengkapan siswa kepada 10.000 siswa miskin/sangat miskin dan bantuan biaya pendidikan kepada 500 mahasiswa miskin di seluruh Bali dengan anggaran sebesar Rp21,2 miliar. Kedua, bantuan biaya BPJS Ketenagakerjaan untuk 1.326 orang Sulinggih, 9.194 orang pemangku usia diatas 65 tahun, dan 22.000 orang pemangku usia dibawah 65 tahun, termasuk rohaniawan semua umat beragama, dengan total anggaran Rp6,9 miliar. Ketiga, pemberian 1.000 genta dan siwakrana sulinggih sebanyak 357 set, dengan total anggaran Rp3,6 miliar. Keempat, Insentif Perangkat Desa se-Bali, terdiri dari 636 Sekdes, masing-masing Rp 500.000 per bulan; Kaur dan Kasi sebanyak 3.816 orang serta Kadus/KBD sebanyak 3.858 orang, masing-masing Rp 300.000 per bulan, dengan total anggaran Rp 31,4 miliar.
Pada kesempatan ini, Gubernur Koster mengajak Bupati bersama jajaran, Perbekel, Lurah, Bendesa Adat, dan seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Jembrana untuk melakukan penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali; melestarikan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta melaksanakan Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali secara tertib di Kabupaten sampai ke tingkat Desa/Desa Adat; melaksanakan program Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Karena pasar tradisional masih menggunakan tas kresek, jadi ini harus ditegakkan untuk jangan lagi menggunakan tas kresek, pipet plastik, dan styrofoam; melakukan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber; hingga menggunakan Busana berbahan Kain Tenun Endek Bali setiap hari Selasa dan Busana Adat Bali setiap hari Kamis, Purnama, Tilem dan Hari Jadi Pemerintah Daerah, dengan memanfaatkan hasil kerajinan IKM/UMKM di Kabupaten Jembrana pada khususnya.
Bupati Jembrana, Nengah Tamba mengakui bahwa Gubernur Koster telah membuat terobosan yang sangat luar biasa. Hal itu bisa dilihat dalam capaian visi pembangunan daerah Bali, yaitu “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang dituangkan ke dalam 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru. “Salut – salut. Bapak Gubernur Koster tidak saja membangun di Bali, juga sangat sayang sekali dengan Kabupaten Jembrana. Di tahun pertama pemerintahan di Jembrana, kami sudah disupport oleh Bapak Gubernur Bali dengan anggaran Rp20 miliar, dan itu sudah kita wujudkan berupa rehab Pura Jagatnatha dan pembangunan Krematorium,” ujar Bupati Tamba.
Kemudian Tahun 2023, lanjut Bupati Tamba vahwa bantuan Gubernur Koster Bali naik lagi ke Jembrana menjadi Rp30 miliar yang direncanakan untuk merehab 7 pura, 5 jembatan terkena dampak banjir, dan membangun 1 Gedung Mall Pelayanan Publik. “Atas bantuan ini, /aya segenap jajaran dan masyarakat Jembrana mengucapkan terimakasih atas segala dukungan yang diberikan, kami juga tiada henti-hentinya memohon dukungan Bapak Gubernur Wayan Koster, mengingat PAD dan APBD di Jembrana masih sangat kecil. Gubernur Bali, Wayan Koster adalah sosok pemimpin yang sangat welcome dengan Jembrana dengan memiliki prinsip memajukan Krama Bali. Begitu baresnya Bapak Gubernur Wayan Koster, kira-kira apa yang kita lakukan?,” tanya Bupati Tamba kepada ribuan masyarakat Jembrana yang hadir seraya dijawab dengan nada lanjutkan Pak Gubernur memimpin Bali dengan program monumental. (Kmb/Balipost)