AKBP I Dewa Gde Juliana. (BP/Dokumen)

NEGARA, BALIPOST.com – Kasus dugaan penculikan di Jembrana beredar di media sosial. Bahkan laporan itu, sangat lengkap disebar lewat WhatsApp Group (WAG). Dalam laporan tersebut, disebutkan korban dipaksa masuk dalam mobil dan disekap.

Namun informasi tersebut, dibantah Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana, Kamis (16/2). Ia mengatakan setelah ada informasi lewat WAG itu, pihaknya segera mengusut kasus itu.

Ternyata korban mengenal pelaku dan membuat cerita lantaran takut dimarah oleh keluarga. Kapolres juga mengakui informasi awal yang beredar di masyarakat bahwa remaja SPY (18) asal Kecamatan Mendoyo, diculik dan bahkan dianiaya sebelum akhirnya diturunkan di sebuah SPBU yang ada di Kecamatan Negara.

Baca juga:  Dalam Pemeriksaan Pendahuluan, Pelindo Ngaku Sudah Terima Permohonan Walhi

Korban mengaku meminta keluarga menjemputnya di salah satu toko tanaman hias yang lokasinya dekat SPBU. Diduga takut dengan keluarganya, remaja tersebut keluar tanpa izin dan meminta dijemput di daerah Negara. “Jadi, dia membuat alibi diculik,” kata Dewa Juliana.

Baca selengkapnya di media partner DENPOST.id

BAGIKAN