Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Honorary President, WWC Brazil, Benedito Braga (kiri) dalam Kick Off Meeting WWF X 2024. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pidato Gubernur Bali, Wayan Koster tentang Pemuliaan Sumber Air melalui Upakara Tumpek Uye di Kick-Off Meeting 10th World Water Forum (WWF) mendapatkan apresiasi dan sambutan antusias oleh 1.500 peserta dari 56 negara yang hadir di Jakarta Convention Center, Rabu (15/2). Memasuki hari ke-2 pelaksanaan Kick-Off Meeting 10th WWF, Kamis (16/2) di Jakarta Convention Center, Honorary President, World Water Council (WWC) asal Brazil, Benedito Braga mendatangi langsung Gubernur Koster dengan menyampaikan sangat terkesan dan tersentuh oleh pidato Wayan Koster.

Benedito Braga mengungkapkan Gubernur Koster saat berpidato menyampaikan nilai – nilai kearifan lokal sad kerthi yang salah satunya mengambil nilai Danu Kerthi dengan memiliki arti penyucian dan pemuliaan sumber air. Masyarakat Bali di dalam melaksanakan penyucian dan pemuliaan sumber air juga disebutkan oleh Gubernur Koster menggunakan nilai – nilai kearifan lokal Bali untuk menghargai air. Salah satunya melalui Upakara Tumpek Uye. Masyarakat Bali juga memiliki budaya pengaturan air dalam sistem pertanian yang dikenal dengan Subak.

Baca juga:  Ditata, Pedagang Kaki Lima di DTW Petitenget

Subak adalah sistem irigasi yang dikelola dengan prinsip-prinsip keadilan, keterbukaan, harmoni, dan kebersamaan melalui suatu organisasi masyarakat yang menjadikan masyarakat petani di Bali serasi dengan alam untuk mencapai hasil panen organik yang optimal. “Karena itulah, saya sangat terkesan dan tersentuh dengan pidato Bapak Wayan Koster,” ungkap Benedito Braga

Benedito Braga menyampaikan bahwa dirinya belum pernah ke Bali. Namun, ia memastikan akan ke Bali bersama keluarga saat acara WWF ke-10 yang akan dilaksanakan pada tanggal 18-24 Mei 2024 di Bali.

Sementara itu, President of the Republic of Tajikistan, Sulton Rahimzoda dalam kesempatan yang sama juga menemui Gubernur Koster dengan menyampaikan permohonan undangan agar berpidato di New York, Amerika Serikat pada tanggal 21-22 Maret 2023 dalam acara WWF Amerika Serikat.

Gubernur Koster bertemu dengan President of the Republic of Tajikistan, Sulton Rahimzoda pada hari kedua pelaksanaan Kick-Off Meeting 10th WWF di Jakarta Convention Center, Kamis (16/2). (BP/Istimewa)

“World Water Forum Amerika Serikat adalah pertemuan besar untuk membahas air secara menyeluruh, karena itu dalam kesempatan ini saya bertemu Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster agar berkenan berpidato di New York menyampaikan budaya, tradisi, dan nilai – nilai kearifan lokal Bali di dalam memuliakan air. Serta berpidato terkait komitmen politik yang telah dilakukan secara nyata melalui kebijakan Peraturan Gubernur Bali Nomor 24 Tahun 2020 tentang Pelindungan Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut, yang mulai berlaku tanggal 29 Mei 2020 dan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2022 tentang Tata- Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru,” ujar Rahimzoda.

Baca juga:  India Tawarkan Beasiswa Pendidikan untuk Bali

Ia mendoakan Bali agar sukses menyelenggarakan WWF ke-10 yang akan dilaksanakan pada tanggal 18-24 Mei 2024 mendatang.

Dalam kegiatan internasional, Gubernur Koster sebelumnya juga mendapatkan kehormatan untuk berpidato pada acara Groundwater Summit 2022 di Markas Besar UNESCO, Paris, Francis pada tanggal 6-8 Desember 2022. Dalam pidato tersebut, Gubernur Koster menyampaikan Visi Pembangunan Bali, yaitu “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang bersumber pada nilai – nilai kearifan lokal sad kerthi, khususnya Danu Kerthi yang memiliki arti Penyucian dan Pemuliaan Air sebagai sumber kehidupan manusia secara niskala dan sakala yang dirayakan oleh masyarakat Bali pada Rahina Tumpek Uye serta dilaksanakan dengan kebijakan Peraturan Gubernur Bali Nomor 24 Tahun 2020 tentang Pelindungan Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut.

Baca juga:  Inkindo Sampaikan Draft Pergub PUKM ke Gubernur Bali

Atas apresiasi tersebut, Gubernur Koster yang menggunakan busana Adat Bali dihadapan Honorary President, World Water Council, Benedito Braga dan President of the Republic of Tajikistan, Sulton Rahimzoda menegaskan bahwa kehidupan tidak bisa tanpa air. Air adalah budaya dan peradaban, dan air adalah komitmen politik yang diwujudkan secara nyata melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 24 Tahun 2020 tentang Pelindungan Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut, dan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2022 tentang Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru untuk melakukan penyucian dan pemuliaan sumber air, guna terwujudnya kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia. (kmb/balipost)

BAGIKAN