Gede Loka Santika. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Ratusan koperasi yang ada di Kabupaten Karangasem hingga tahun 2023 ini mengalami tak sehat alias sakit. Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop, UMKM, dan Perindag) Karangasem, Gede Loka Santika belum lama ini.

Loka Santika mengungkapkan, hingga saat ini tercatat ada sebanyak 335 koperasi di Karangasem. Dari jumlah itu, ada 107 koperasi dalam keadaan tidak sehat alias sakit. Sedangkan 227 dalam kondisi sehat dan wajib mengelar rapat akhir tahun (RAT). “Dan ada satu koperasi terbentuk akhir 2022 dan belum diwajibkan RAT lantaran usianya belum satu tahun,” ujarnya.

Baca juga:  Perbarindo Badung dan OJK, Berikan Literasi dan Inklusi Keuangan di Desa Dalung

Menurut Loka Santika, ratusan operasi tak sehat dikarenakan anggotanya sudah tak aktif dan tak pernah melaksanakan RAT sesuai amanah Undang – Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang pengelolaan koperasi. Sesuai UU Nomor 25 Tahun 1992, setiap koperasi wajib melaksanakan RAT satu tahun sekali.

“Rata-rata koperasi menjadi tak sehat karena bencana. Yang awalnya anggotanya aktif menjadi pasif karena bencana. Contohnya akhir 2017 ada erupsi Gunung Agung, sehingga sebagian anggota koperasi yang tinggal di kawasan bencana tak melakukan RAT. Setelah itu pandemi COVID-19,” jelas Loka Santika.

Baca juga:  Koperasi, Solusi Optimalkan Dana Desa

Dia menjelaskan, untuk mengantisipasi menjamurnya koperasi tak sehat, pihaknya terus melakukan pembinaan serta menghimbau koperasi yang belum melaksanakan. Untuk pembinaan, petugas memprioritaskan koperasi tak sehat. “Kita sedang mencari faktor penyebab tak aktifnya anggota koperasi,” tandasnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN