PADANG, BALIPOST.com – Peruntuhan rumah singgah Presiden pertama RI Soekarno yang merupakan bangunan cagar budaya di Kota Padang, Sumatera Barat disayangkan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto. Ia mengatakan jika masuk cagar budaya, pemerintah juga harus memberikan perhatian.
Dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (21/2), Ketua Fraksi PDIP DPR RI ini mengatakan semestinya pemilik bangunan dapat berkomunikasi terlebih dahulu sebelum meruntuhkan bangunan. “Kepada pemilik idealnya ke depan kalau tahunya begini ya bicara dulu, sekarang sudah rata dengan tanah,” kata dia.
Dirinya tidak serta-merta menyalahkan pemilik bangunan dalam persoalan ini sebab pemilik bangunan diketahui telah mendapatkan izin dari dinas terkait. “Nanti saya kembali ke Jakarta akan kami diskusikan dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno,” kata dia.
Apabila harus dibangun lagi harus ada insentif juga ke pemilik bangunan. “Apakah ini menjadi destinasi tambahan di Kota Padang,” kata dia.
Dirinya juga akan membicarakan persoalan ini dengan pimpinan tertinggi partai dan solusi sementara telah dimiliki dengan dua opsi, namun belum bisa dibeberkan.
“Kalau solusinya kira-kira kita sudah punya dua opsi, tapi saya belum bisa ngomong di sini. Kalau ngomong nanti dikejar dianggap janji. Jadi kita situasi sudah seperti ini, lihatlah sudah rata dengan tanah. pemilik bangunan juga meratakan tanah mendapatkan surat,” kata dia.
Dirinya juga akan melaporkan peninjauannya ke rumah singgah Presiden Soekarno ini ke Megawati. Sikap akan diambil setelah peruntuhan cagar budaya tersebut. “Kita melapor ke Buk Megawati, Nanti kan beliau, dengan fakta, data saya sudah sampai di lokasi, dengan teman-teman juga menaruh perhatian,” kata dia
Ia mengatakan terkait sikap pasti ada nanti, PDI Perjuangan kan merangkul semua orang dan kalau ada yang sudah kejadian seperti ini tentu solusinya seperti apa dan ke depannya seperti apa agar tidak terulang lagi.
“Itu konsep besar Buk Mega, Buk Mega merangkul semua, apalagi ini kenangan ayahanda beliau, bapak proklamator kita,” kata dia.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto meninjau lokasi area rumah singgah Bung Karno di Kota Padang, Sumatera Barat, yang bangunannya dirobohkan oleh pemiliknya. Bangunan yang merupakan cagar budaya itu, kini telah rata dengan tanah.
Adanya peruntuhan atau penghancuran bangunan cagar budaya tersebut menimbulkan polemik dan dikritik oleh pemerhati sejarah. (Kmb/Balipost)