Giri Prasta didampingi Suiasa melakukan persembahyangan Tawur Kesanga, Selasa (24/3/2020). (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung akan menggelar upacara Tawur Agung Kesanga di Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung. Kebijakan ini terkesan nyeleneh. Sebab, upacara yang dilaksanakan pada Tilem Kasanga, sehari sebelum perayaan Nyepi ini umumnya digelar pada catus pata (perempatan) atau titik nol pusat kota.

Kepala Dinas Kebudayaan Badung, I Gde Eka Sudarwitha tak menampik upacara Tawur Agung Kasanga menyambut tahun Çaka 1945 akan dilaksanakan di Puspem Badung. “Untuk Tawur Kasanga menyambut Nyepi tahun Çaka 1945 kita akan laksanakan sesuai dengan petunjuk Bapak Bupati Badung,” ungkap Sudarwitha, Selasa (21/2).

Baca juga:  Buronan Interpol Ditangkap di Berawa

Menurutnya, lokasi pelaksanaan upacara yang bertujuan nyomia bhuta kala akan dilakukan di Puspem Badung lantaran areal tersebut merupakan pusat pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, kebijakan ini merupakan petunjuk dari Bupati Badung.

“Pelaksanaan Tawur Agung Kasanga akan menggunakan hewan kerbau. Kemudian akan diikuti oleh bendesa dari seluruh Kabupaten Badung. Sebab, kami undang seluruh bendesa untuk menyaksikan dan langsung nuur tirta,” katanya.

Baca juga:  Jokowi Kunjungan Kerja ke Bali, Ini Agendanya

Dijelaskan, untuk waktu pelaksanaan upacara akan dimulai dari pukul 09.00 Wita. Kemudian akan dipuput oleh Sadhaka yang merupakan perwakilan sulinggih dari seluruh warih atau klan yang ada di Badung. “Ini juga sesuai dengan kebijakan Bapak Bupati Badung yang egaliter dalam hal ini,” tegasnya.

Dikatakan, sejumlah persiapan telah dilakukan untuk melaksanakan upacara tersebut. Bahkan, sudah dilakukan perencanaan siapa saja sulinggih yang akan memimpin upacara. “Untuk persiapan-persiapan sudah, cuma untuk prosesi nyukat genah akan menunggu hari baik,” imbuhnya.

Baca juga:  Amankan G20, Anggota Reskrim Dikerahkan ke Kutsel

Seperti diketahui, pemilihan lokasi upacara di Puspem Badung memang baru kali pertama. Lantaran sebelumnya selalu dilaksanakan di catus pata salah satu desa, seperti tahun lalu di Desa Adat Carangsari. (Parwata/balipost)

BAGIKAN