DENPASAR, BALIPOST.com – Keberhasilan Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur monumental dan fundamental di Bali tidak terlepas dari peran para Insinyur di Bali. Sejumlah pembangunan infrastruktur yang telah dan sedang dibangun selalu melibatkan para Insinyur Bali.
Seperti, pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih di Karangasem, pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, pembangunan jalan shortcut Singaraja-Mengwi, pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas (Pelabuhan Sanur di Denpasar, Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan), pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng, pembangunan Bendungan Tamblang di Buleleng, pembangunan Bendungan Sidan di wilayah Badung-Bangli-Gianyar, dan pembangunan Tol Jagat Kerthi Bali sepanjang 96 km menghubungkan Gilimanuk-Mengwi.
Koordinator Program Profesi Insinyur Pascasarjana Unud, Dr. Ir. Ida Bagus Putu Adnyana, ST., MT., IPU., ASEAN.Eng., mengatakan bahwa Gubernur Koster dalam melaksanakan program pembangunan insfrastruktur yang monumental dan fundamental selalu melibatkan para insinyur Bali. Sebab, peran insinyur dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur sangat penting untuk menghasilkan pembangunan yang spektakuler.
Terlebih pembangunan infrastruktur di Bali harus mempertahankan budaya Bali. Diungkapkan, pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas yang dicetuskan Gubernur Koster merupakan salah satu pembangunan yang melibatkan profesi Insinyur di Pascasarjana Unud. Terutama dari segi studi kelayakan sebelum fisiknya dibangun seperti saat ini yang ada di Sanur, Sampalan-Nusa Penida, dan Bias Munjul-Nusa Ceningan. “Kita (profesi insinyur, red) berperan aktif di dalam menyukseskan pembangunan Bali yang gencar tengah dilakukan oleh Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster,” kata Adnyana.
Selain itu, Program Profesi Insinyur Pascasarjana Unud saat ini juga sedang melakukan uji studi pemerataan pembangunan di Bali. Sehingga, tidak timpang di Bali bagian selatan saja.
Salah satunya uji studi kelayakan terintegrasi pembangunan Pelabuhan Sangsit, Buleleng yang bekerjasama dengan Dinas Perhubungan. Sehingga, pembangunan di Bali bagian Utara juga terlaksana. Sebab, seperti diketahui rencana prmbangunan Bandar Udara Bali Utara belum bisa terwujud.
Tidak hanya itu, Pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng juga melibatkan para Insinyur di Unud. Baik dari Insinyur Elektro, Mesin, dan Sipil ikut berpartisipasi dalam pembangunannya. Adnyana pun mengapresiasi sejumlah pembangunan infrastruktur monumental dan fundamental yang telah dan sedang di bangun Gubernur Koster. “Seperti Pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih itu luar biasa, karena sudah dilengkapi dengan kantor parkir yang sangat luas. Dan yang spektakuler lagi adalah pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung yang sangat megah,” tandasnya.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Bali, Dr. Ir. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, ST., MA., IPU., ASEAN.Eng., mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Koster yang selalu melibatkan para Insinyur Bali dalam melaksanakan program pembangunan infrastruktur di Bali. Dikatakan, visi pembangunan Bali, yaitu “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru yang dituangkan ke dalam 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru sangat luar biasa.
Sebab, hampir 90 % melibatkan para insinyur dari berbagai bidang. Terutama dalam pelaksanaan pembangunan infrastrukturnya. Bahkan, pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali 100 % melibatkan insinyur. “Mewakili Profesi Insinyur Bali, saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali, khususnya Gubernur Bali, Pak Wayan Koster, karena pembangunan infrastruktur sebagai wujud kemajuan daerah Bali, sekaligus menjadi kemajuan dari peran insinyur semakin tinggi,” pungkasnya. (Winatha/Balipost)