Groundbreaking Sentra Pengolahan Beras Terpadu di Penyaringan, Rabu (22/2). (BP/Ist)

NEGARA, BALIPOST.com – Jembrana mendapat bantuan CSR dari Bank Mandiri berupa pembangunan Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) yang groundbreaking dilaksanakan Rabu ( 22/2) pagi di Subak Tibu Beleng, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Rabu (22/2). Prosesi groundbreaking dilaksanakan langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Senior Vice Presiden Bank Mandiri, Hendrianto Setiawan.

Pembangunan SPBT di lahan subak seluas 3.500 meter persegi ini diharapkan menjadi jawaban atas keluhan para petani yang sering menyampaikan harga gabah yang kurang sesuai ketika memasuki masa panen raya.

Bupati I Nengah Tamba menceritakan ide pembangunan SPBT ini berawal dari kegelisahan petani Jembrana setiap menghadapi masa panen dikarenakan harga gabah mereka justru anjlok harganya hingga merugi. Setelah ditelusuri kata Tamba, benang merah permasalahan itu solusinya perlu dibangun semacam pabrik pengolahan gabah yang bisa menjaga stabilitas harga gabah petani.

Baca juga:  Pulihkan Ekonomi, Perbankan Salurkan Kredit Rp 913 Miliar

Ide itu kemudian ditindaklanjuti dengan komunikasi langsung Bersama Menteri BUMN Erick Thohir membahas tentang rencana menjadikan kabupaten Jembrana sebagai lumbung pangan. Gayung bersambut, ide itu disetujui Menteri Eric Thohir hingga akhirnya bisa diberikan bantuan CSR melalui Bank Mandiri dan prosesi groundbreaking dilangsungkan di desa Penyaringan. “Saya disarankan sama pak menteri belajar ke Ciamis Jawa Barat, sebagai project pertama pembangunan SPBT. Perlu waktu hingga 14 bulan hingga hari ini bisa terealisasi hingga ground breaking,“ terang Bupati Tamba.

SPBT ini lanjut Tamba diharapkan menjadi solusi keluhan petani , khususnya petani padi yang saat panen sering rugi. ” Solusinya harus ada pabrik pengolahan gabah yang bisa menjaga stabilitas harga gabah. Saya bertemu bapak Menteri BUMN, saya bicarakan masalah petani, astungkara pak Menteri menerima dengan baik dan dihubungkanlah saya dengan Bank Mandiri,” ucap Bupati Tamba.

Baca juga:  Destinasi Wisata Dunia, Potensi UMKM di Bali Masih Besar

Melalui pembangunan SPBT ini diharapkan mampu memproduksi beras sebanyak 3 ton/jam. Sehingga, dengan jumlah produksi yang semakin meningkat mampu menjaga stabilitas harga gabah dan beras. “Harapan saya semua petani kita bisa mendapat kesejahteraan dari keberadaan SPBT ini. Kemudian juga bisa menjaga stabilitas harga gabah dan juga bisa menurunkan harga beras. Ini harus memberikan manfaat kepada petani dan masyarakat Jembrana,” ucapnya.

Sementara Senior Vice Presiden Bank Mandiri, Hendrianto Setiawan menuturkan akan dibangun pabrik dengan teknologi modern yang mampu menghasilkan beras yang kualitas yang sangat baik. “Di lahan seluas 3500 meter persegi kita akan bangun suatu pabrik yang cukup modern, dari pengeringan sampai nanti kita pastikan bahwa yang keluar adalah beras premium,” ujarnya.

Hendrianto menyampaikan terima kasih atas kerjasama Pemerintah Daerah dan masyarakat dan berharap kerjasama ini terus terjalin sehingga dapat memberikan hasil yang baik bagi masyarakat khususnya para petani. “Kami atas nama Bank Mandiri ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sangat tinggi atas kepercayaan pemerintah dan masyarakat kabupaten Jembrana kepada Bank Mandiri dalam menjalankan kewirausahaan petani di kabupaten Jembrana. Kami mengharapkan sinergi ini cukup kuat guna memastikan program program yang akan kita bangun bersama semua dari dan untuk kita semua,” ucapnya.

Baca juga:  Penggunaan Internet Banking Mandiri Capai 75 Persen

Disisi lain, salah seorang petani, Anak Agung Nyoman Geriya memiliki harapan tinggi terhadap pembangunan SPBT ini. Ia berharap nantinya harga gabah dan beras di Jembrana dapat terjaga dengan baik. “Harapannya dengan sekarang pembangunan pabrik disini, harapan kami para petani agar harga gabah bisa naik dan harga beras bisa standar dengan harga gabah atau barangkali bisa turun,” harapnya. (Adv/balipost)

BAGIKAN