Kegiatan konservasi dilaksanakan di Banjar Kuwum Mambal, Desa Kuwum, Kecamatan Marga, Rabu (22/2). (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Kegiatan konservasi lontar gencar dilakukan Penyuluh Bahasa Bali, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Kali ini kegiatan konservasi dilaksanakan di Banjar Kuwum Mambal, Desa Kuwum, Kecamatan Marga, Rabu (22/2).

Hasilnya, ditemukan kalender tradisional kuno atau yang disebut dengan tika. Baga Lontar Penyuluh Bahasa Bali, Kabupaten Tabanan, Nyoman Widana mengatakan, ada sebanyak 15 cakep lontar yang berhasil dikonservasi dan sebagian besar dalam kondisi baik.

Baca juga:  Tradisi "Nyakan Diwang" di Kayuputih

Lontar yang menjadi perhatian dalam konservasi kali ini ada di rumah I Made Suarsa yang berupa kalender tradisional kuno. Tika ini dibuat dari kayu berbentuk segi empat. Bahkan mirip dengan kalender masa kini. Hanya saja dalam tika ini terdapat tulisan aksara Bali.

Konon, bagi masyarakat zaman dulu, tika digunakan untuk mencari dewasa ayu (hari baik) dan digunakan untuk menentukan rahina Purnama dan Tilem. Oleh pemilik, tika ini tidak pernah digunakan dan hanya disimpan dan dilestarikan, sebab pemilik tidak tahu cara menggunakannya. “Tika yang kami temukan jadi satu dengan lontar ini dalam kondisi baik. Masih bersifat tradisional sekali serta tulisan aksara Bali masih bisa dibaca jelas,” jelasnya.

Baca juga:  2018, Ada 11 Koperasi Baru di Tabanan

Menurutnya, lontar yang berhasil diidentifikasi sifatnya lontar umum, artinya tak ada ditemukan lontar unik ataupun berbeda, seperti lontar wariga, kekawin, usada, dan kanda. “Lontar yang berhasil dikonservasi ini sebagian besar dalam kondisi baik karena disimpan dalam keropak dan diletakkan di piasan merajan. Hanya ada satu lontar yang sudah dimakan rayap,” beber Widana. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN