DENPASAR, BALIPOST.com – Salah satu organisasi yang dipimpin oleh Ny. Putri Suastini Koster yaitu sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali, dari tahun 2019 hingga 2022 memang aktif terjun ke lapangan dalam upaya pemberdayaan kesejahteraan keluarga. Hal ini diungkapannya pada acara “Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Dekranasda, Manggala Utama PAKIS MDA, Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia Provinsi Bali Bergerak, Bekerja, Berbagi” di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon, Denpasar, Jumat (24/2).
Ny. Putri Suastini Koster, mengatakan visi PKK yaitu “Terwujudnya Keluarga Sehat, Cerdas, Berdaya, Beriman dan Bertaqwa Menuju Indonesia Maju di Tahun 2024”. Menurutnya, visi ini sudah sangat seseuai dengan visi misi Pemerintah Provinsi Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru. Untuk itu, program PKK menurutnya difokuskan pada dua hal yaitu Sosialisasi dan Aksi Sosial. “Sehingga ini memudahkan saya dalam menyusun program-program kegiatan PKK selama saya menjabat, yaitu berupa 10 Program Pokok PKK di Bali yang diarahkan untuk mendukung terwujudnya visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” ujar Putri Suastini Koster.
Wanita yang akrab disapa Bunda Putri ini mengatakan, sebagai Ketua TP PKK, tahun 2019 kegiatan TP PKK difokuskan pada lima hal. Yaitu, kegiatan Harmoniasasi dan Sinkronisasi HATINYA PKK di 57 desa se-Bali, Gerakan Mewujudkan Masyarakat Hidup Sehat dan Sejahtera, Kegiatan HKG PKK, Kegiatan Jambore PKK Tk. Nasional, serta Kegiatan Sosialisasi Lewat TV/RADIO. “Untuk program HATINYA PKK saya berupaya mengajak masyarakat Bali melalui kader-kader PKK hingga tingkat desa untuk menjadikan halaman rumah masyarakat Bali hijau dipenuhi oleh tanaman yang berguna bagi kehidupan sehari-hari. Saya tidak ingin halaman masyarakat Bali malah kosong atau dipenuhi sampah,” tandasnya.
Untuk membantu merealisasikan kegiatan tersebut, TP PKK Provinsi Bali menganggarkan Rp 855 juta yang disalurkan kepada 57 desa di 57 kecamatan. Masing-masing mendapatkan Rp 15 juta/desa. Selain itu, disalurkan juga bantuan keuangan dengan total anggaran Rp 684 juta kepada 57 desa di 57 kecamatan dengan masing-masing mendapatkan Rp 12 juta. Untuk HKG tingkat nasional, Ny. Putri Koster berhasil mengantarkan TP PKK Provinsi Bali menjadi lima besar terbaik Nasional dalam lomba Fashion Show baju adat pada peringatan HKG PKK Tingkat Nasional tahun 2019 di kota Padang, Sumbar. Selain itu, sosialisasi PKK juga dilakukan di sejumlah media, baik cetak maupun elektronik.
Istri Gubernur Bali, Wayan Koster ini mengungkapkan bahwa pada tahun 2020 perubahan besar terjadi di seluruh dunia, ketika pandemi Covid-19 melanda. Banyak kegiatan tatap muka ditiadakan, serta pandemi mengakibatkan banyak warga Bali kehilangan pekerjaan dan membutuhkan bantuan. Untuk itu, TP PKK Provinsi Bali melaksanakan program yang benar-benar menyasar langsung masyarakat yang membutuhkan. Program-program tersebut, seperti Penggak PKK berupa bantuan bagi masyarakat kurang mampu, yaitu sembako yang dikumpulkan secara sinergitas dengan TP PKK kabupaten/kota. Pemberian bantuan sembako kepada PKK desa dan kelurahan. Kegiatan dalam rangka menekan pencegahan penyebaran Covid-19. Kegiatan sosialisasi melalui TV/Radio, Webinar TP PKK Provinsi Bali Tahun 2020, PKK #GebrakMasker (Gerakan Bersama Pakai Masker). “Karena pandemi Covid-19 telah menurunkan perekonomian Bali, maka kegiatan PKK saat itu benar-benar menyasar dan memberikan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya.
Untuk tahun 2021 sendiri, karena pandemi masih tinggi-tingginya, maka kegiatan PKK saat itu juga masih berbagi dengan masyarakat serta membantu Pemprov Bali menyosialisasikan tentang taat prokes dan mencegah penularan Covid-19. Kegiatan-kegiatan pada tahun tersebut berupa Kegiatan Aksi Sosial “Menyapa dan Berbagi” yang dilaksanakan sebanyak 27 kali di 9 kabupaten/kota se-Bali. Kegiatan tersebut bertujuan untuk menciptakan ketahanan pangan bagi balita gizi kurang, ibu hamil KEK, kader PKK kurang mampu, lansia kurang mampu dan disabilitas kurang mampu terdampak pandemi Covid-19 dengan total bantuan sebanyak 33,75 ton beras dan 810 paket susu dan jumlah sasaran sebanyak 1.350 orang. Program kedua, yaitu sosialisasi di media cetak dan elektronik, serta program ketiga yaitu Webinar TP PKK Provinsi Bali.
Tahun 2022, saat pandemi Covid-19 mulai melandai dengan dibarengi tingkat vaksinasi yang sangat tinggi di Bali bahkan menjadi tertinggi di Indonesia, pemerintah sudah mulai merelaksasi protokol kesehatan berupa tatap muka bisa dilakukan dengan mengundang lebih banyak peserta. Untuk itu, PKK Provinsi Bali pun mulai gencar dan menambah program dan bantuan. Kegiatan Aksi Sosial “Menyapa dan Berbagi” dengan total bantuan sebanyak 63 ribu ton beras, 3.150 krat telur dan 10.080 kotak susu dengan jumlah sasaran sebanyak 3.150 orang. Program kedua, yaitu Aksi Sosial “Pasar Rakyat” PKK Provinsi yang bertujuan untuk menggerakkan ekonomi UMKM dan memberikan bantuan bahan pokok kepada masyarakat kurang mampu. Kegiatan tersebut menghadirkan 109 pedagang/UMKM se-Bali dengan total omset mencapai Rp 509 juta lebih. Dalam kegiatan tersebut juga disalurkan bantuan bahan pokok kepada 200 orang masyarakat kurang mampu. Aksi Sosial “Pasar Rakyat” juga dilakukan di kabupaten/kota dengan berkolaborasi dengan TP PKK kabupaten/kota se-Bali. Sementara untuk kegiatan sosialisasi dan webinar masih terus dilakukan guna mengedukasi masyarakat dan kader PKK se-Bali.
Untuk tahun 2023, TP PKK Provinsi Bali tetap gencar melaksanakan Sosialisasi dan Aksi Sosial. Bunda Putri mengatakan, TP PKK akan mengadakan Aksi Sosial “Menyapa dan Berbagi” yang menyasar 72 titik desa/kecamatan dan 3.600 orang kurang mampu, dengan rincian bantuan berupa 72 ton beras, 3.600 krat telur serta 11.520 kotak susu. “Selain itu, TP PKK tahun ini juga tetap serius berupaya menurunkan angka stunting di Bali serta mencegah penyebaran penyakit rabies di Bali,” imbuhnya.
Hal lain yang PKK programkan juga pada saat dipimpinnya, yaitu Program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada kabupaten/kota se-Bali. Pada masa pandemi tahun 2020-2021, BKK yang disalurkan di kabupaten/kota jumlahnya sama, yaitu sebesar Rp500 juta/kabupaten dengan total anggaran Rp4,5 miliar. Namun, seiring berjalannya waktu BKK pun disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kabupaten/kota.
Ny. Putri Koster pada kesempatan tersebut berharap, kegiatan PKK di tahun 2023 juga bisa berjalan dengan baik seperti sebelumnya. Sehingga, sinergitas kader PKK dari tingkat kabupaten/kota hingga kecamatan dan desa diperlukan guna mendukung program-program PKK selanjutnya. (Kmb/Balipost)