Manggala Utama Pakis MDA Bali, Ny. Putri Suastini Koster menyapa dan menyampaikan pencapaian PAKIS Bali periode tahun 2021 - 2022, dan rencana kerja PAKIS Bali tahun 2023 dalam acara “Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Dekranasda, Manggala Utama PAKIS MDA, Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia Provinsi Bali, Bergerak, Bekerja, Berbagi” di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon, Denpasar, Jumat (24/2). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Visi Misi Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster adalah “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang salah satu misinya yaitu memajukan kebudayaan Bali melalui peningkatan pelindungan, pembinaan, pengembangan dan pemanfaatan nilai-nilai adat, agama, tradisi, seni, dan budaya krama Bali. Berangkat dari misi tersebut, Ny. Putri Suastini Koster yang terpilih sebagai Manggala Utama Paiketan Krama Istri (Pakis) MDA Provinsi Bali pada 17 September 2020 langsung gerak cepat menyusun berbagai program untuk pemberdayaan peran serta krama istri di desa adat, baik bidang adat, agama, tradisi, seni dan budaya serta kearifan lokal, pendidikan dan olahraga, kesehatan, ekonomi adat serta hukum adat, perlindungan krama istri dan anak.

Hal itu terungkap saat Manggala Utama Pakis MDA Bali, Ny. Putri Suastini Koster menyampaikan pidato pencapaian PAKIS Bali periode tahun 2021 – 2022 dan rencana kerja PAKIS Bali tahun 2023 dalam acara “Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Dekranasda, Manggala Utama PAKIS MDA, Ketua Perhimpunan Anggrek Indonesia Provinsi Bali, Bergerak, Bekerja, Berbagi” bertempat di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon, Denpasar, Jumat (24/2).

Disebutkannya, Pakis yang merupakan organisasi adat perempuan yang pertama kali dimiliki oleh Provinsi Bali, memiliki tugas dalam mendukung setiap program pembangunan yang dimiliki oleh Provinsi Bali, sehingga anggota PAKIS yang merupakan istri dari pejabat Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Provinsi Bali dan pengurus desa memiliki tanggung jawab untuk bersama mensukseskan program dari visi pemerintahan yang sedang dijalankan. “Bali itu tidak mempunyai sumber daya alam seperti provinsi lain, namun punya sumber daya manusia yang kreatif serta warisan kekayaan seni, adat, budaya dan kearifan lokal yang adiluhung. Itulah yang menjadikan identitas kita sebagai masyarakat Bali dan patut kita lestarikan,” jelasnya pada acara yang turut juga dihadiri oleh Ketua Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali Ny. Tjok. Putri Hariyani Ardhana Sukawati, Ketua Gatriwara DPRD Bali Ny. Ningsih Wiryatama, TP PKK tingkat Kabupaten/Kota, Kecamatan, hingga Desa, Ketua Dekranasda seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali, Manggala PAKIS se-Provinsi Bali, serta seluruh anggota PAI Daerah Provinsi Bali, serta Kepala OPD di Lingkungan Pemprov Bali.

Baca juga:  Bali Siap Jadi Etalase, Putri Koster Ajak Kembangkan KI Komunal

Meskipun baru berdiri dua tahun, namun Pakis MDA Bali telah mampu mengeluarkan program-program yang tepat sasaran serta membantu krama Bali. Adapun berbagai kegiatan yang dilakukan Pakis MDA Bali pada tahun 2021 sangat erat dengan pelestarian seni dan budaya seperti sosialisasi di media cetak maupun elektronik, Pelatihan Etika Busana Adat Bali, Pusung Tagel, Tengkuluk, Lelunakan, dan Tata Rias untuk Diri Sendiri, Aksi Sosial Pakis MDA Bali, Webinar Pakis Bali serta penyusunan buku. “Guna mempercepat sosialisasi program kerja Pakis MDA Prov Bali serta visi Provinsi Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali, tahun 2021 akhirnya diterbitkan majalah Pakis edisi I dan II masing-masing sebanyak 375 eksemplar dan disebar kepada Pakis Kabupaten/Kota,” jelasnya.

Sementara untuk pelatihan etika busana adat Bali, Pusung Tagel, Tengkuluk, Lelunakan dan tata rias untuk diri sendiri, Pakis MDA Prov Bali telah melaksanakannya di 18 Desa Adat di Bali dengan bekerja sama dengan LKP AGUNG. Pelatihan tersebut diikuti oleh Krama Istri Desa Adat, Pemilik Salon, dan Yowana Desa Adat.

Aksi sosial Pakis pada tahun itu, yaitu pemberian bantuan kepada krama Bali yang membutuhkan, berupa 10 kg beras kepada 180 krama istri di 18 Desa Adat se-Bali, pemberian bantuan 2,5 ton beras kepada Pemerintah Kabupaten Bangli dan Karangasem sebagai aksi sosial kepada krama Bali yang mengalami bencana gempa dan tanah longsor, serta pelaksanaan donor darah serangkaian HUT ke-1 PAKIS Bali yang diikuti oleh 100 peserta.

Baca juga:  Kerja Nyata Dekranasda Bali 4 Tahun Terakhir, Berhasil Tingkatkan Eksistensi Tenun Ikat hingga Tembus Pasar Dunia

Di tahun 2022, program kegiatan Pakis Bali berupa kegiatan sosialisasi melalui media elektronik dan majalah, pelatihan Tata Busana Adat Payas Utama dan Payas Madya, aksi sosial Tresna lan Punia, webinar Pakis Bali, dan lomba senam “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”. Pada tahun itu, Bunda Putri mengatakan bahwa Pakis Bali fokus kepada penggalian adat dan tradisi di masing-masing Kabupaten/Kota melalui pelatihan busana adat Payas Utama dan Payas Madya. Karena menurutnya, perkembangan dan inovasi dalam tata rias maupun tata busana adat Bali banyak menyimpang dari pakem yang ada. “Jadi Pakis Bali bekerjasama dengan LKP Agung menggelar pelatihan tersebut bertujuan untuk melestarikan pakem payas Bali sesuai dengan karakter atau ciri khas masing-masing Kabupaten/Kota,” imbuhnya.

Ia mengatakan bahwa pelatihan tersebut dilaksanakan di 9 Kabupaten/Kota bertempat di MDA masing-masing serta melibatkan pemilik salon dan Yowana Desa Adat setempat. Program pelestarian tersebut juga dilakukan melalui webinar, salah satunya membahas tentang fenomena tarian Rejang yang mulai beralih dari pakemnya. “Akhir-akhir ini semakin banyak jenis tarian Rejang yang bermunculan, saya harap keberadaan tari-tarian tersebut sudah sesuai dengan pakem dan nilai-nilai kesakralan tarian Rejang,” imbuhnya.

Ia pun mengatakan bahwa raung kreativitas masyarakat Bali sangat tinggi, sehingga bisa menciptakan karya seni, baik tari wali, bebali maupun balih-balihan. Hal itu tentu sangat baik, namun ia mengingatkan agar dalam penciptaan tari terutama untuk tari Wali harus sesuai dengan pakem, nilai dan norma keagamaan yang dianut. Untuk itulah, PAKIS Bali sebagai salah satu organisasi berbasis adat, di bawah kepemimpinannya terus berjuang untuk mengajegkan seni, adat, tradisi, dan budaya Bali sesuai dengan pakemnya.

Baca juga:  Putri Suastini Koster Gelar Pasar Rakyat “Belanja dan Berbagi” di Klungkung

Dalam upaya membantu krama Bali yang kurang mampu pasca Pandemi COVID-19, Pakis Bali melaksanakan aksi sosial sebanyak 10 kali di 9 Kabupaten/Kota dan Kecamatan Nusa Penida. Saat itu Pakis Bali memberikan bantuan kepada 100 orang krama kurang mampu yaitu ibu hamil menyusui, lansia, difabel, pecalang, dan yowana yang masing-masing mendapatkan 20 kg beras, 2 liter minyak goreng, 1 krat telur dan susu kemasan.

Di tahun tersebut, juga diadakan Lomba Senam Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang bertujuan untuk meningkatkan Kesehatan jasmani dan rohani krama istri serta mendukung Visi Pembangunan Daerah Bali, Pakis MDA Provinsi Bali menyelenggarakan Lomba Senam Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang diikuti oleh 66 Tim dengan jumlah peserta 330 orang dari Pakis MDA Kabupaten dan Kecamatan se-Bali. Lomba digelar di GOR Lila Bhuana, Jl. Melati Denpasar pada tanggal 25 November 2022.

Pada kesempatan pagi itu, Ny. Putri Koster mengatakan pada tahun 2023, Pakis MDA Bali masih akan terus bergerak sesuai dengan visi, misi dan program kerjanya dalam upaya pelestarian, seni, tradisi dan kebudayaan Bali. Ia berharap Bali yang terkenal dengan budayanya yang kaya dan indah tetap bisa lestari serta tetap sesuai dengan pakem-pakem yang ada. ”Kita sudah diwarisi seni, adat, tradisi dan kebudayaan yang adiluhung, tugas kita melestarikannya. Kreativitas seniman Bali memang patut kita apresiasi, namun harus tetap dalam koridor yang tepat dan dengan pakem yang benar,” tandasnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN