Retak- Baru dibangun tembok stadion I Gusti Ketut Jelantik sudah banyak retak dan alami kerusakan. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Baru sebulan Stadion I Gusti Ketut Jelantik diresmikan oleh Bupati Karangasem I Gede Dana. Akan tetapi, stadion yang menelan anggaran sekitar Rp 13 miliar lebih tersebut sudah banyak mengalami keretakan dan kerusakan di sejumlah titik.

Berdasarkan pemantauan di lapangan, keretakan bangunan terjadi di sejumlah titik. Mulai dari tembok bagian depan, samping, hingga bagian belakang.

Tak hanya bagian tembok saja, tapi keretakan juga mulai terjadi di lantai stadion. Akibatnya, air hujan langsung masuk ke dalam retakan-retakan tersebut.

Baca juga:  Amankan IMF-WB Annual Meeting, Polda 3 Wilayah Terjauh dari Bali Ini Dilibatkan

Tak berhenti sampai disitu, kemudian cat lantai juga ada yang mengelupas serta mulai kusam akibat terus diguyur air hujan yang masuk ke atas tempat duduk penonton. Termasuk, hiasan warna merah dan silver di bagian depan stadion mulai lepas. Bahkan, ada bagian yang lepas ditempel menggunakan isolasi.

Salah seorang masyarakat yang kebetulan berolahraga di stadion, mengatakan, kalau dirinya melihat sejumlah keretakan-keretakan dan kerusakan yang terjadi di stadion tersebut. Padahal, menurutnya, kalau stadion ini baru saja dibangun dan diresmikan belum lama ini.

Baca juga:  Tambahan Kasus Bali Masih Dua Digit, Korban Jiwa COVID-19 Juga Dilaporkan

“Ya, saya lihat langsung bagian tembok dan lantai stadion mulai ada retak-retak di sejumlah titik. Termasuk di bagian depan ada juga yang lepas itu, kemungkinan akibat diguncang gempa belum alama ini,” ujar warga itu.

Kabid Kepemudaan dan Olahraga Disdikpora Karangasem, I Gusti Made Arta Wijaya dikonfirmasi terkait kondisi bangunan tribun tersebut, Senin (27/2) membenarkan adanya beberapa retakan pada bangunan tribun. Bahkan ia mengaku sudah berkoordinasi dengan konsultan pengawas dan kontraktor agar segera menindaklanjuti kondisi tersebut.

Baca juga:  Tabanan, Daerah Potensi Bencana Tertinggi di Bali

“Kita sudah komunikasikan dengan kontraktor dan konsultan pengawas, awal Maret ini pemeliharaan akan mulai, karena saat ini masih dalam tahap pemeliharaan, ” ujarnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN