Gubernur Bali, Wayan Koster menghadiri acara Puncak Peringatan HUT ke-17 Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha Kabupaten Buleleng di Penarungan, Singaraja, Senin (27/2). (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster didoakan oleh Manggala Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha, Ida Bhawati Hermawan Tangkas, Pinandita, ratusan Pemangku agar Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini terus melanjutkan kepemimpinannya di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan senantiasa diberikan kesehatan oleh Hyang Widhi Wasa. Doa tersebut disampaikan saat Gubernur Koster menghadiri acara Puncak Peringatan HUT ke-17 Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha Kabupaten Buleleng di Penarungan, Singaraja, Senin (27/2).

Selain doa, hasil kerja keras Gubernur Koster di dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur monumental dan fundamental di Bali mendapat apresiasi di HUT ke-17 Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha. Pembangunan nyata itu, diantaranya meliputi Pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih di Karangasem; Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung; Pembangunan jalan shortcut Singaraja-Mengwi; Pembangunan 3 Pelabuhan sekaligus: Pelabuhan Sanur di Denpasar, Pelabuhan Sampalan di Nusa Penida, dan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan; Pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng; Pembangunan Bendungan Tamblang di Buleleng; Pembangunan Bendungan Sidan di wilayah Badung-Bangli- Gianyar; dan Pembangunan Tol Jagat Kerthi Bali, sepanjang 96 Km, menghubungkan Gilimanuk-Mengwi.

Baca juga:  Anjing Kintamani Diakui Trah Anjing Asli Indonesia, Gubernur Koster Sebut Bukti Bali Kaya Satwa Berkualitas

Gubernur Koster dalam sambutannya mengajak Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha melestarikan adat istiadat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal Bali sesuai visi “Nangun Sat Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru dengan sepenuhnya menerapkan nilai-nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi. Yaitu, enam sumber utama kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia yang meliputi Atma Kerthi, Segara Kerthi, Danu Kerthi, Wana Kerthi, Jana Kerthi, dan Jagat Kerthi.

Gubernur Koster menyampaikan, untuk memajukan adat istiadat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal Bali, telah membuat berbagai kebijakan. Diantaranya, Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali; Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali; Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayan Bali; Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali; dan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2022 tentang Tatanan/Tata- Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru yang secara Niskala menyelenggarakan upacara pada rahina Tumpek Landep; Tumpek Wariga; Tumpek Kuningan; Tumpek Krulut; Tumpek Uye; dan Tumpek Wayang.

Baca juga:  Cegah Incumbent Lawan Kotak Kosong, KIM Munculkan Kandidat Bacabup

Ketua DPD PDI Perjuangan ini menyampaikan sangat mengapresiasi Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha di dalam menjalankan kegiatan pembinaan dan pendidikan sesana kepemangkuan, yang secara jumlah sudah memberikan pendidikan kepada 2.400 lebih Pemangku. “Mudah- mudahan hasil pendidikan tersebut betul-betul dapat dijalankan dengan baik sebagai Pemangku yang bertugas ke Niskala,” tandas Gubernur Koster.

Manggala Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha, Ida Bhawati Hermawan Tangkas melaporkan bahwa setiap hari Minggu Pasraman Pinandita menyelenggarakan pembinaan dan pembelajaran terhadap para Pinandita dengan memberikan materi ke-pinanditaan yang tertuang dalam Tri Kerangka Dasar Agama Hindu. Memasuki HUT ke-17 Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha, diadakan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan pelayanan Upacara Metatah Massal dengan melibatkan ratusan orang. Kemudian melaksanakan pewintenan Jro Mangku Gede yang sebelumnya melaksanakan peningkatan status kepemangkuan dari Jro Mangku ke Jro Mangku Gede.

Baca juga:  Dari Mediasi Sanksi Adat hingga Satu Set Reong Gong Kebyar Raib

“Pasraman ini bukan bertugas mencetak Pemangku, kami hanya menyediakan tempat dan waktu untuk para Pemangku yang sudah mendapatkan kepercayaan baik dari keturunan, pemilihan di masing-masing Pura Dadia sampai Pura Kahyangan Desa. Sehingga di Pasraman ini para Pemangku mendapatkan tempat dan waktu untuk belajar meningkatkan pengetahuan dan kemampuan, khususnya dibidang sesana Kepemangkuan. Hal ini kami lakukan, karena sesungguhnya kami sadar betul, bahwa para Pinandita kedepan mempunyai tuntutan yang sangat-sangat berat,” jelas Ida Bhawati Hermawan Tangkas sembari menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Bali, Wayan Koster yang telah hadir di HUT ke-17 Pasraman Pinandita Brahma Vidya Samgraha. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN