DENPASAR, BALIPOST.com – Rapat pimpinan (rapim) Kodam IX/Udayana tahun 2023 dipimpin Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, S.E., M.M., dilaksanakan tatap muka di Aula Udayana Makodam, Denpasar, Selasa (28/2). Sedangkan satuan-satuan di wilayah Nusa Tenggara mengikuti kegiatan ini secara virtual.
Dalam rapim tersebut, Pangdam Sonny Aprianto menyampaikan pascapandemi.COVID-19, kodam berkomitmen membantu pemerintah daerah dalam mensejahterakan masyarakat, khususnya di wilayah Bali-Nusra. Komitmen tersebut direalisasikan melalui beberapa program unggulan seperti rehabilitasi RLTH, pembuatan pompa hidram, ketahanan pangan dan penanganan stunting.
Saat membuka rapim, Mayjen Sonny menyampaikan, momentum ini sangat tepat dimanfaatkan untuk memantapkan pelaksanaan tugas selanjutnya. Hal ini penting karena merupakan salah satu langkah strategis, dimana para dansat dapat berkoordinasi dan berkomunikasi untuk membahas program serta strategi dalam menghadapi tantangan tugas ke depan.
Terkait telah dicabutnya status kebijakan PPKM oleh pemerintah, jenderal bintang dua ini mengungkapkan apresiasi sebesar-besarnya atas kontribusi nyata keluarga besar Kodam IX/Udayana dalam membantu pemerintah daerah untuk menangani pandemi Covid-19 secara nasional. Menurutnya, beberapa hal tersebut semakin meneguhkan bahwa kodam yang mewilayahi Provinsi Serius, NTB dan NTT ini serius untuk membantu pemerintah dalam mengawal pembangunan nasional serta optimis akan keberhasilan ekonomi Indonesia yang kuat.
Hal tersebut perlu diimplementasikan sebagai sebuah visi besar yang harus dicapai dalam pelaksanaan program kerja dan anggaran Kodam IX/Udayana 2023.
Rapim kali ini mengusung tema “Kodam IX/Udayana Patriot NKRI yang Profesional, Siap Mendukung Pembangunan Nasional.”
Sesuai dengan tema yang diangkat, Kodam IX/Udayana siap membantu pemerintah dalam mewujudkan pembangunan nasional, dengan prioritas kegiatan pada peningkatan ketersediaan jumlah titik air bagi masyarakat, upaya menurunkan angka stunting secara terpadu, peningkatan ketahanan pangan serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap tanggap bencana dan meminimalkan risiko kerugian akibat bencana. (Kerta Negara/balipost)
