Ekstrem -Wisatawan yang mendaki ke puncak Gunung Agung dihimbau tak menginap di radius 1 km ditengah cuaca ektrem dan ditakutkan ada hembusan asap dari dasar kawah yang tidak baik untuk kesehatan. (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Status Gunung Agung saat ini sudah berada di level normal. Kendati demikian, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menghimbau agar para wisatawan yang melakukan aktivitas pendakian tidak menginap di puncak gunung agung ditengah cuaca ekstrem saat ini memicu embusan asap di dasar kawah.

Kepala Pos Pemantauan Gunung Agung di Desa Rendang, I Dewa Made Mertayasa, Kamis (2/3) mengatakan, meskipun saat ini statusnya Gunung Agung susah berada di level normal dan aman, akan tetapi tidak menutup kemungkinan akan tiba-tiba terjadi hembusan asap dari kawah.

Baca juga:  Pasca Hari Raya Nyepi, Volume Sampah Meningkat

“Meskipun status Gunung Agung normal tetap tidak boleh melakukan aktivitas terlalu dekat dengan kawah. Sehingga bagi wisatawan disarankan untuk tidak menginap di radius satu kilometer dari puncak. Kalau ingin menginap kita himbau jangan terlalu dekat dengan puncak Gunung Agung karena sangat berbahaya di saat cuaca ekstrem seperti saat ini. Kalau di bawah radius satu kilometer dari puncak,” ujarnya.

Mertayasa menambahkan, kalau terlalu dekat dengan kawah di saat cuaca ekstrem seperti saat ini bisa saja tiba-tiba terjadi kepulan asap dari kawah Gunung Agung akibat terkena air hujan. Kemudian jika ditambah dengan hembusan angin yang kencang tentu akan sangat membahayakan kesehatan dan keselamatan bagi para wisatawan yang menginap. “Pada intinya kita sama-sama waspada, kalau tidak memungkinkan untuk menginap sebaiknya jangan, karena ini demi kebaikan bersama,” katanya.

Baca juga:  Tutupi Kerugian, PDAM Akan Naikan Tarif dan Cabut Subsidi Pelanggan 2018

Sementara itu, Koordinator Pendaki Gunung Agung Jalur Pasar Agung I Wayan Widi Yasa mengatakan bahwa selama ini cukup jarang ada wisatawan yang menginap di Gunung Agung. Sebab, kebanyakan para wisatawan melakukan pendakian setelah sampai puncak beberapa saat kemudian pasti akan langsung turun. Biasanya yang menginap itu wisatawan domestik itupun saat weekend saja kalau hari-hari tidak ada,” jelasnya. (Eka Prananda/Balipost).

BAGIKAN