MANGUPURA, BALIPOST.com – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung menyelenggarakan Pemilihan Duta Literasi Anak untuk jenjang SD dan SMP, selama dua hari, 1-2 Maret 2023 di Gedung Layanan Baca Sastra Mangutama, Puspem Badung. Pada pelaksanaan hari kedua, Kamis (2/3), dilaksanakan seleksi interview dan presentasi essay maupun resensi buku yang telah ditulis oleh para peserta.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung, Ni Wayan Kristiani mengungkapkan, para pesertanya dalam seleksi interview dan presentasi merupakan 10 besar di masing-masing jenjang baik SD maupun SMP. “Dalam pemilihan ini, kami syaratkan peserta mengumpulkan essay dan resensi buku yang telah dibaca. Kemudian hari ini kita lanjutkan dengan seleksi interview dan peresentasi apa yang sudah mereka buat,” jelasnya.
Kristiani menambahkan, dari pemilihan ini pihaknya menginginkan Duta Literasi Anak bisa membantu untuk memajukan dan menyuarakan perpustakaan di sekolah-sekolah. Selain itu, upaya ini juga disebut sebagai upaya untuk meningkatkan IPLM (Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat) Kabupaten Badung.
Menurutnya, untuk membangun literasi membaca yang lebih baik, maka literasi harus dimulai sejak dini. “Paling tidak, mereka akan sangat membantu kami bagaimana kita bisa memajukan literasi membaca anak di tingkat SD dan SMP,” ujarnya.
Salah satu upayanya yakni dengan pemilihan Duta Literasi anak ini. Pemilihan Duta Literasi Anak menghadirkan tiga juri antara lain Ni Komang Sri Wardhani S.Si M.Pd (Duta Literasi Kabupaten Badung), Ketut Ardana S.Pd M.Pd (Pengembang Teknologi Pembelajaran BGP Provinsi Bali), dan Ni Putu Premierita Haryanti S.Sos S.E M.A (Akademisi Universitas Udayana). Menurut juri Ni Komang Sri Wardhani, melihat kegiatan literasi di sekolah SD dan SMP, diakui memang mengalami penurunan di kabupaten Badung.
Karena itu, pemilihan Duta Literasi Anak dinilai menjadi salah satu cara untuk meningkatkan siswa dan berliterasi di sekolah. “Supaya anak-anak kami terutama di SD dan SMP mulai bangkit minat bacanya menjadi lebih tinggi. Baik itu baca di kelas maupun di perpustakaan. Karena memang selama ini anak-anak masih kurang berkunjung ke perpustakaan. Kalau kita tidak buatkan jadwal tertentu, mereka jarang sekali ke perpustakaan,” terang Kepala Sekolah SD No 6 Tuban itu.
Terkait output dari pemilihan Duta Literasi Anak ini diharapkan mampu mengajak teman-temannya untuk aktif berliterasi di sekolah, rajin membaca buku dan ke perpustakaan serta menghasilkan karya-karya kreatif dan menarik. Ditambahkan oleh juri lainnya, Ketut Ardana, saat ini anak-anak lebih terliterasi dalam hal membaca gadget, tapi tidak terkait dengan membaca buku.
Pihaknya berharap, dengan timbulnya budaya literasi membaca dari pemilihan Duta Literasi Anak ini, bisa akan mendukung enam dimensi profil pelajar Pancasila. “Dari informasi yang dibaca, pengetahuan yang didapat dari hasil membaca akan mendukung pemikiran yang kreatif dan inovatif,” katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD No 2 Kapal, Made Rai Yususani Atmaja S.Pd mengapresiasi adanya pemilihan Duta Literasi Anak ini. Menurutnya, literasi membaca harus digiatkan dan dibiasakan setiap pagi sebelum anak memasuki kelas. “Kalau kami di SD No 2 Kapal, kami membiasakan siswa membaca lima menit sebelum memulai pembelajaran. Niat membacanya harus kita gugah, agar terbiasa menyempatkan diri membaca buku sebelum mulai belajar,” sebutnya. (Adv/balipost)