Warga Desa Adat Bona menarikan Tari Cak Bona. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Kabupaten Gianyar sangat terkenal dengan seni dan budaya. Guna melestarikan seni dan budaya, Pemkab Gianyar ikut andil memberikan bantuan dan pembinaaan secara terus menerus.

Seperti Desa Adat Bona, Blahbatuh, melestarikan tari Cak Bona. Konon tari Cak yang kini ditarikan di sejumlah tempat di Bali itu lahir pertama kali di Desa Bona.

Bendesa Adat Bona, I Gusti Nyoman Yasa didampingi Petajuh Desa Adat Bona, I Gusti Made Agus Susana mengatakan cikal bakal berdirinya tari Cak Bona hingga eksis sampai sekarang ini. Diceritakan pada 1917, waktu itu masyarakat Desa Bona kena musibah/wabah penyakit “Gerubug Agung” atau penyakit “sampar”.

Banyak warga banyak meninggal dunia karena penyakit gerubug Agung ini. Masyarakat takut keluar rumah.

Baca juga:  Vila Langgar Perda RTRW, Wajib Dibongkar Karena Tak Sesuai PBG

Atas petunjuk “penglingsir” guna meminimalisir penyakit Gerubug Agung agar masyarakat melakukan persembahyangan di Pura Puseh. Sehingga masyarakat sembahyang di Pura Puseh.

Saat persembahyangan berlangsung banyak masyarakat yang kesurupan/karahuan. Saat itu masyarakat Desa Bona belum punya gambelan kerawang seperti sekarang ini. Untuk menggambel, masyarakat menggunakan suara mulut berupa suara Cak seperti sekarang ini.

Dalam perkembangannya, pada tahun 1925 tokoh Bona, I Gusti Ketut Set bersama putranya I Gusti Kompyang Daun sering diajak pentas Cak Bona di Desa Bedulu, Blahabtuh. Bahkan penari Cak Bona dipanggil Presiden Soekarno.

Pada tahun 1930 lahirlah sekeha Cak Bona berikut organisasinya dengan nama-nama tokoh seni terkenal seperti I Gusti Lanang Bagus, Gusti Lanang Oka, Nengah Madarya dan sejumlah tokoh lainnya.

Baca juga:  Desa Adat Mujung Sari Kerti Jaga Kelestarian Kawasan Hutan Lindung

Singkat cerita tahun 1936 Desa Bona mengalami kekeringan dan kekurangan air. Dari hasil mohon petunjuk agar dipentaskan tari Cak Bona. Sehingga sejak itulah setiap Purnama (bulan penuh) dan Tilem (bulan mati) tari Cak Bona dipentaskan.

Seiring perkembangan zaman dan banyak kunjungan wisatawan, tari Cak Bona bahkan dipentaskan setiap hari. Bahkan tari Cak Bona bukan saja dipentaskan di Desa Bona saja, namun di luar Desa Bona, luar Kabupaten Gianyar.

Pada 12 Oktober 1986 organisasi Seka Cak Bona diresmikan dan rutin pentas setiap hari. Sejak itulah mulai muncul sanggar-sanggar tari di Desa Bona. Namun sayang pada 1998, Indonesia mengalami krisis ekonomi sehingga tari Cak Bona tidak lagi dipentaskan setiap hari.

Baca juga:  Desa Adat Saren Lestarikan Tradisi “Ter-teran”

Sejumlah tokoh seniman, tokoh masyarakat mengusulkan kepada Pemkab Gianyar untuk dilakukan repitalisasi Cak Bona. Kini tari Cak Bona bangkit kembali.

Bendesa Adat Bona menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Gianyar khususnya Bupati Mahayastra telah memberikan bantuan untuk melakukan repitalisasi Cak Bona. Sehingga seni dan budaya Desa Bona semakin berkembang dan lestari.”Kami ucapkan terima kasih kepada Pemkab Gianyar khususnya Bupati Mahayastra yang sudah perduli dengan seni dan budaya di Kabupaten Gianyar. Sehingga seni dan budaya Gianyar berkembang, maju dan lestari,”ujar Bendesa I Gusti Nyoman Yasa. (kmb/balipost)

BAGIKAN