Apel operasi Gaktib dilaksanakan di Lapangan Makorem 163/Wira Satya, Denpasar, Rabu (8/3) dipimpin Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Sachono, S.H., M.Si. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kodam IX/Udayana menggelar Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) Polisi Militer Waspada Wira Tombak. Termasuk Operasi Yustisi Polisi Militer Citra Wira Tombak.

Tujuannya untuk mencegah arogansi prajurit yang dapat merendahkan martabat dan citra TNI. Apel operasi ini dilaksanakan di Lapangan Makorem 163/Wira Satya, Denpasar, Rabu (8/3) dipimpin Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Sachono, S.H., M.Si.

Saat membacakan amanat Panglima TNI, Kasdam Sachono menyampaikan sesuai visi dan misi TNI dalam mewujudkan prajurit yang profesional, modern dan tangguh, Kepolisian Militer TNI menyelenggarakan fungsi Polisi Militer diantaranya penegakan hukum, tata tertib dan disiplin bagi prajurit serta PNS melalui penggelaran Operasi Gaktib dan Yustisi.

“Berdasarkan data laporan Operasi Gaktib dan Yustisi Polisi Militer tahun 2022, kasus yang menonjol adalah pelanggaran disiplin dan tata tertib, serta pidana desersi yang meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini juga yang kemudian menjadi pertimbangan untuk tetap menjadikan Operasi Gaktib dan Yustisi sebagai salah satu prioritas dalam pembinaan personel di lingkungan TNI,” ungkapnya.

Baca juga:  Ini, Pejabat Kapendam yang Baru

Sedangkan sasaran operasi tahun ini adalah meningkatkan disiplin, tata tertib serta kepatuhan hukum segenap prajurit TNI, baik dalam kedinasan maupun kehidupan sehari-hari. Selain itu, juga menindak prajurit TNI yang melanggar hukum, disiplin, dan tata tertib dimanapun berada. Terpenting adalah untuk mencegah arogansi prajurit TNI yang dapat merendahkan martabat dan citra TNI.

Pelaksanaan Operasi Gaktib dan Yustisi ini akan digelar sepanjang 2023. Pelaksanaannya dalam bentuk operasi mandiri maupun gabungan sesuai dengan wilayah hukum masing-masingnya.

Baca juga:  Hadiri Dharma Shanti, Ini Harapan Ketua PHDI

Terkait Pemilu dan Pilkada serentak 2024, Panglima TNI menegaskan bahwa seluruh prajurit TNI hendaknya tetap netral dan tidak terseret ke arah polarisasi politik. Demikian juga dengan perkembangan teknologi dan tingginya penggunaan media sosial, hal ini menuntut prajurit Polisi Militer TNI untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi. Tujuannya mencegah dan menindak upaya kejahatan informasi serta transaksi elektronik yang dapat menimbulkan citra negatif terhadap TNI.

Oleh karena itu kepada seluruh prajurit TNI, khususnya jajaran Polisi Militer TNI diharapkan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME serta pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI sebagai landasan dalam menjalankan tugas. Selain itu harus menjadi contoh terbaik dari ketaatan terhadap hukum dan menjadi model serta sosok terbaik dari disiplin seorang prajurit.

Baca juga:  Kodam Gelar Dharma Santi Nyepi Saka 1941

Kehadiran dari prajurit Polisi Militer TNI bukan untuk ditakuti, tetapi justru diinginkan dan dicari. Selain itu prajurit Polisi Militer TNI harus menguasai secara menyeluruh tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta prosedur pelaksanaan operasi dengan fokus terhadap sasaran yang akan dicapai.

Termasuk, menguasai dan manfaatkan perkembangan teknologi serta informasi guna mendukung pelaksanaan tugas. Tidak kalah penting menjaga nama baik TNI dan perkuat sinergitas serta soliditas dengan aparat penegak hukum lainnya demi suksesnya penyelenggaraan Operasi Gaktib dan Yustisi tersebut. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN