Tangkapan layar seorang pedagang menangis karena uangnya diambil oleh WNA yang diduga melakukan hipnotis. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Viral di media sosial seorang pedagang di kawasan ITDC Nusa dua, Jalan Pratama, Kuta Selatan (Kutsel) menjadi korban pencurian, Kamis (9/3). Pelakunya diduga WNA dan korban berinisial NNDI (51) dan NMM (44) asal Desa Adat Bualu. Kerugian dialami keduanya mencapai jutaan rupiah

Kapolsek Kutsel Kompol Nyoman Karang Adiputra, Jumat (10/3) menjelaskan, setelah video kasus itu viral, anggota Unitreskrim langsung ke TKP, yaitu artshop penjual souvenir. Dari keterangan korban dan saksi-saksi, awalnya ada mobil putih tiba di TKP pada Kamis pukul 18.59 WITA.

Baca juga:  Sakura Gelar Kejurnas Kempo Antarpelajar

Selanjutnya turun dari mobil, tiga orang asing yang diduga suami-istri bersama anaknya. Selanjutnya pelaku memasuki artshop NNDI lalu memilih barang bersama anaknya. Anak pelaku mengambil pistol mainan.

Sedangkan pelaku suami-istri itu menghipnotis korban dengan modus bercerita sambil menatap mata korban. Anak pelaku memilih barang berupa pistol mainan seharga Rp 50 ribu dan pelaku membayar Rp 100 ribu.
“Ada saksi melihat pelaku menepuk tangan korban sebanyak dua kali. Selanjutnya korban seperti tidak sadar diri,” ujarnya.

Baca juga:  Penyelundup Ganja Asal Australia Dilimpahkan ke Kejaksaan

Setelah korban tidak sadar, pelaku mengambil sebuah kaleng roti berisikan uang Rp 1.100.000. selanjutnya pelaku pindah ke artshop pedagang lainnya yang lokasinya bersebelahan.

Di tempat NMM, pelaku pura-pura mau tukar uang dolar sambil memilih topi. Pelaku menyuruh korban melihat matanya tapi ditolak.

Akhirnya pelaku menepuk pundak korban. Korban menuruti perintah pelaku saat disuruh menyerahkan dompetnya. Dompet tersebut isi uang 200 Euro, 30 Dolar Amerika dan Rp 1 juta.

Baca juga:  Art Shop Ludes Terbakar

Para pelaku balik ke tempat Dewi. Saat di sana anak pelaku bertugas mengecoh korban dan akhirnya mereka kabur. “Kedua korban tidak melaporkan kejadiannya, tapi kami tetap melakukan penyelidikan. Kami mengimbau kepada masyarakat supaya lebih hati-hati dan waspada,” tutup Kompol Karang. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN