Prosesi pengabenan di Krematorium Bahagia Pekutatan yang dikelola Desa Adat Pekutatan beberapa waktu lalu. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Krematorium Bahagia yang berada di Desa Adat Pekutatan sudah mulai dimanfaatkan warga. Keberadaan Krematorium dinilai termurah di Bali, pasalnya dengan biaya termurah hanya Rp13 juta untuk kremasi mulai dari nyiraman sampai nganyut dinilai meringankan beban umat.

Utamanya saat menyelesaikan karya pitra yadnya. Pembangunan krematorium di pinggir pantai ini tidak terlepas dari perhatian Gubernur Bali Wayan Koster sehingga pada akhir 2022 lalu, krematorium sudah berdiri.

Selain dari segi biaya yang ringan, juga menghemat waktu. Dari proses pengabenan perdana beberapa waktu lalu di krematorium hanya membutuhkan waktu kurang lebih dua jam mulai prosesi pemandian (nyiraman) hingga pembakaran. Bendesa Adat Pekutatan I Made Ariasa mengatakan biaya proses kremasi di Krematorium Bahagia terjangkau dengan prosesi sampai nganyud termasuk upakara dan angklung, dengan upacara pengabenan Swasta Geni.

Baca juga:  Polri Siapkan Antisipasi Bencana Alam di Bali saat KTT G20

Di lahan seluas lima hektare di pinggir pantai krematorium yang dibangun ini lebih representatif dan nyaman. Krematorium ini memiliki sejumlah fasilitas yang mendukung yadnya krama bali. Bukan saja untuk krama di wewidangan Pekutatan, tetapi secara umum.

Gedung krematorium memiliki tempat kremasi dengan dua tungku, genah nyiraman, semanggem, nyekah, ngaskara, genah memukur dan wantilan. Dari sejumlah prosesi pengabenan yang digelar di krematorium Pekutatan ini bukan hanya warga sekitar desa Adat Pekutatan saja. Melainkan dari berbagai daerah lainnya di Jembrana.

Baca juga:  Gelombang Pasang Terjang Pesisir Pantai di Klungkung

Dengan biaya yang terjangkau, dapat meringankan pitra yadnya warga yang berduka. Salah seorang warga I Wayan Suatra, mengaku bersyukur dengan keberadaan Krematorium Bahagia di Pekutatan. “Pelaksanaan prosesi pengabenan ini sangat luar biasa bagus sekali, titiang juga melihat upakaranya bagus sekali, sudah sesuai prosedur pengabenan dan tidak mengurangi arti itu sendiri. Terlebih biayanya hanya Rp13 juta, dibandingkan dengan krematorium lain disini sangat murah sekali, sangat terjangkau oleh masyarakat, saya sebagai keluarga duka merasa sangat terbantu sekali,” ungkapnya beberapa waktu lalu. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Desa Adat Blangsinga Kembangkan Objek Wisata “Waterfall”

 

BAGIKAN