Seekor anjing liar dieliminasi karena adanya anjing positif rabies yang mengigit 3 orang di Puspem Badung. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Seekor anjing positif rabies berkeliaran di Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung. Bahkan, anjing yang telah dilumpuhkan tersebut telah menggigit tiga orang.

Hasil pengujian cairan otak oleh Balai Veteriner Denpasar, yang keluar, Selasa (14/3) sore, dipastikan anjing liar tersebut terjangkit penyakit yang bisa menyebabkan kematian tersebut. “Ya memang hasil lab menunjukan positif. Untuk itu terhadap anjing yang menggigit sudah kita eliminasi,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dipertan) Badung I Wayan Wijana saat dikonfirmasi, Rabu (15/3).

Baca juga:  Capai 80 Persen Vaksin Booster, Karangasem Gunakan Strategi "Door to Door"

Setelah melakukan eleminasi pada anjing yang mengigit tiga korban, kemarin 2 ekor anjing liar lembali dieliminasi. “Karena diduga sering kontak langsung dengan anjing yang menggigit, dua ekor anjing liar kembali kita eleminasi hari ini,” jelasnya.

Pihaknya juga telah menurunkan tim untuk melakukan pengawasan terhadap anjing-anjing yang masih berkeliaran di kawasan Puspem untuk divaksin, dan kalau tidak ada pemilik akan direlokasi. Lebih lanjut ditambahkannya, sejumlah anjing liar di sekitar Gedung Budaya juga telah direlokasi. “Karena kawasan Puspem adalah kawasan terbuka, anjing liar dan anjing berpemilik dikawasan puspem sulit diawasi. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kabag Umum untuk meningkatkan pengawasan terhadap anjing liar oleh satpam atau security,” paparnya.

Baca juga:  "Ring River" Puspem Badung Kembali Alami Pendangkalan, Pembersihan Kembali Dilakukan

Berdasarkan informasi, seekor anjing liar di kawasan Pusat Pemerintahan (Puspem) Badung, Sempidi mengigit tiga orang, yang salah satu korbannya adalah wartawan. Anjing liar ini terpaksa dieleminasi oleh petugas dari Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian dan Pangan Badung. Sampel otaknya kemudian dikirim ke Laboratorium Bali Veteriner Denpasar untuk dilakukan pengujian apakah terjangkit rabies atau tidak. (Parwata/balipost)

BAGIKAN