Dalam rangka Hari Bakti Pemasyarakatan ke-59, Rutan Bangli menggelar razia penggeledahan ke kamar warga binaan, Jumat (17/3). (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Rumah Tahanan (rutan) Kelas II B Bangli kelebihan penghuni atau overload. Rutan yang berlokasi di Kelurahan Bebalang itu memiliki daya tampung 116 orang namun saat ini diisi 396 warga binaan.

Kepala Rutan Bangli I Wayan Agus Miarda, Jumat (17/3), mengakui rutan mengalami overload hingga 3 kali lipat. Banyaknya jumlah penghuni menyebabkan kamar sel yang seharusnya hanya untuk 5 orang, ditempati hingga 12 orang.

Baca juga:  Disebut Ngamuk di Hotel, Oknum Polisi Negatif Pakai Narkoba

Meski demikian Agus mengatakan keamanan serta kondusivitas Rutan Bangli masih terjaga dengan baik. Dikatakan untuk mengurangi kelebihan penghuni, selama ini sudah dilakukan pemindahan sejumlah warga binaan ke rutan dan lapas lainnya.

Akan tetapi kondisi rutan dan lapas lainnya juga sama, kelebihan penghuni. Intuk menjaga situasi rutan tetap kondusif, pihaknya mengaku terus berupaya melakukan pendekatan persuasif dan pembinaan rohani, kepribadian dan kemandirian terhadap warga binaan.

Baca juga:  Bali Terancam Sekala – Niskala, Tri Hita Karana Harus Diperkuat

Pembinaan dilaksanakan melalui sejumlah kegiatan seperti ibadah, rekreasi olahraga, membuat kerajinan, musik dan lainnya. Selain itu juga rutin dilakukan penggeledahan ke seluruh blok hunian warga binaan.

Seperti yang dilaksanakan Jumat. Dalam rangka Hari Bakti Pemasyarakatan ke-59, Rutan Bangli menggelar razia penggeledahan ke kamar warga binaan. Razia dilaksanakan melibatkan personil TNI dan Polri. “Kegiatan ini bertujuan supaya situasi di rutan tetap aman dan tertib. Termasuk untuk mencegah adanya barang terlarang di dalam rutan,” kata Agus.

Baca juga:  Pesta Miras Kemudian Bertengkar, Pria Tewas dengan Luka di Sekujur Tubuh

Dari penggeledahan yang dilakukan, tidak ditemukan adanya barang terlarang/membahayakan yang disimpan warga binaan. Petugas gabungan hanya menemukan beberapa sendok makan, botol kaca dan korek. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN