SINGARAJA, BALIPOST.com – Perayaan Hari Raya Nyepi pada Rabu (22/3) di Desa Sumberkelampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, ternoda oleh sekelompok warga yang ingin ke pantai. Mereka bersitegang dengan pecalang yang berjaga di pintu masuk.
Salah satu pecalang mencegah dan memberikan arahan agar warga tidak melakukan aktivitasnya, “Mohon dengan hormat saling toleransi. Saya mengharap kegiatan-kegiatan yang semacam ini memang dari dulu. Sekarang ada penegasan tidak boleh, mohon kesadarannya. Kalau besok tidak masalah,” kata seorang pecalang Desa Adat Sumberklampok.
Dari video yang beredar, seorang warga nekat membuka portal yang terbuat dari besi. “Saya mau mencoba buka, ini kayak mau demo. Tidak musim lagi demo, hargailah masyarakat, ayo satu per satu masuk tidak ada yang melarang walau bapak kapolda, bapak polisi, biar tidak ramai di sini,” ucap pria bercelana pendek biru dan baju loreng.
Kepala Desa Sumberklampok Wayan Sawitrayasa ketika dimintai konfirmasi mengatakan belum tahu jelas kronologinya. “Saya akan panggil warga itu. Saya belum tahu kronologi kejadian. Pak jro bendesa telepon belum aktif, mungkin Sumberklampok harus selalu viral setiap hari raya suci Nyepi,” ujarmya.
Sebelumnya, ada warga muslim yang naik sepeda motor dan sudah diupayakan menyampaikan seruan bersama terkait hari raya suci Nyepi dan bulan puasa melalui rapat. “Akan tetapi masih ada pelanggaran yang dilakukan,” kata Kades.
Lanjut Kades, kegiatan yang dilakukan oknum itu tidak merupakan tradisi, “Tidak tradisi, cuma masyarakat yang agak bengkung. Kami sudah berupaya agar tidak ada aktivitas namun sudah seperti itu kejadiannya,” ujarnya.
…