BANGLI, BALIPOST.com – Pemerintah pusat akan membangun sebuah jembatan gantung untuk Kabupaten Bangli. Jembatan itu akan menghubungkan Banjar Cekeng, Desa Sulahan dengan Lingkungan Penglipuran, Kelurahan Kubu. Pemkab Bangli berharap jembatan gantung itu nantinya bisa jadi ikon pariwisata baru.
Kepala Dinas PUPRPerkim Kabupaten Bangli Dewa Widnyana Maya mengatakan pembangunan jembatan gantung tersebut merupakan reward pemerintah pusat untuk Bangli atas kemampuan dalam hal pengelolaan jalan. “Pemerintah pusat menganggap sistem pengelolaan jalan kita bagus. Kriteria penilaiannya itu luas. Tidak hanya bicara jalan bagus, rusak,” ungkapnya.
Jembatan gantung yang akan dibangun pusat tersebut nilainya Rp 6 miliar. Jembatan itu nantinya hanya bisa dilalui pejalan kaki. Tidak untuk dilintasi kendaraan. “Pembangunannya segera di tahun ini. Langsung pemerintah pusat yang akan membangun. Sekarang sudah proses DED,” jelasnya.
Mengenai alasan dibangun di lokasi itu, kata Dewa Maya karena dari segi teknis di sana dianggap paling fesibel diantara beberapa alternatif lokasi lainnya yang sempat diusulkan. “Kita ingin mendorong adanya icon baru pariwisata. Sekaligus mendorong pengembangan kawasan Penglipuran dan pengembangan wisata di Cekeng,” terangnya.
Menurutnya, saat ini terjadi ketidakseimbangan antara daya dukung Penglipuran dengan jumlah wisatawan yang berkunjung ke desa wisata itu. Penglipuran dengan luas wilayah relatif kecil, tiap harinya dikunjungi banyak wisatawan. Dengan dibangunnya jembatan gantung, nantinya dapat memberi ruang untuk pengaturan pariwisata. Wisatawan di Penglipuran bisa sekaligus berkunjung ke Cekeng. Sehingga dengan demikian sirkulasi wisatawan di kawasan tersebut jadi harmonis. Tidak lagi ada kekroditan.
“Sesuai arahan Bupati, dengan adanya jembatan gantung nantinya Cekeng akan jadi berkembang. Ekonomi masyarakatnya bangkit. Ini merupakan bagian orientasi panjang dan kedepan dari bapak bupati untuk membangun pariwisata berkualitas di Bangli secara umum,” pungkas Dewa Maya. (Dayu Rina/Balipost)