Tim gabungan melakukan pencarian di areal Pantai Nyanyi, Beraban. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Warga Desa Beraban, kecamatan Kediri Tabanan dibuat heboh dengan hilangnya seorang Ketut Suja (68), sejak Kamis (23/3). Sebelumnya pria lanjut usia (lansia) ini berpamitan mau menjemput istrinya Ni Wayan Metri yang sedang metik padi di area persawahan Banjar Nyanyi, Desa Beraban, Kecamatan Kediri.

Hanya saja sampai dengan Sabtu (25/3), korban masih belum bisa ditenukan. Selain penyisiran yang melibatkan tim gabungan, pihak keluarga juga menempuh jalur niskala serta meminta petunjuk orang pintar.

Baca juga:  Hilang Tiga Hari, Lansia Ditemukan dengan Kondisi Lemah

Kapolsek Kediri, Kompol I Kadek Ardika menerangkan tim gabungan terdiri dari Pol Air Polda Bali, Pol Air Polres Tabanan, BPBD Tabanan, TNI, dan PMI terus melakukan penyisiran di pesisir pantai wilayah setempat. Namun sampai dengan hari ini, korban belum ditemukan.

Sebelum dilaporkan hilang, Kakek Suja sekitar pukul 18.00 WITA masih dilihat jalan-jalan di pinggir pantai Nyanyi, Desa Beraban dekat Pura Bomo oleh pemancing. Keluarga pun sudah sempat melakukan pencarian di lokasi pantai namun hingga kini korban yang juga hobi menangkap ikan ini belum ditemukan.

Baca juga:  Lokasi Tewasnya 5 Karyawan Ayuterra Resort Disebut Angker

Bahkan keluarga juga sudah menghaturkan upacara Pengeleb ke pantai karena dari petunjuk orang pintar korban disembunyikan wong samar. Dan di lokasi kejadian hanya ditemukan sepeda motor milik korban.

Perbekel Desa Beraban, I Putu Heri Susanta mengatakan, kejadian orang hilang di areal Pura Bomo ini adalah ketiga kalinya. Sebelumnya sudah ada dua peristiwa warga hilang dan tidak ditemukan. “Kejadian dua warga yang hilang ini memang sudah lama, dan sampai sekarang tidak berhasil ditemukan,” tuturnya.

Baca juga:  Setelah Semalaman Mengapung, KMP Mutiara Timur 1 Tenggelam

Selain itu korban Ketut Suja, lanjut Heri, sesuai penuturan keluarga hasil petunjuk orang pintar korban memang masih disembunyikan wong samar. “Di areal Pura Bomo memang dikenal angker selain itu di lokasi adalah hutan. Mudah-mudahan cepat ketemu,” harapnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN