NEGARA, BALIPOST.com – Berbagai cara terus ditempuh Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam mengurangi timbunan sampah yang ada di TPA Peh, Desa Kaliakah. Terkini, Bupati Jembrana I Nengah Tamba melaksanakan MOU (Memorandum of Understanding) dengan pimpinan PT. Hapus Sampah Nusantara (Sampangan), Muhammad Fauzal Rizki di Kawasan TPA Peh, Desa Kaliakah, Rabu (29/3).
Meskipun saat ini, Jembrana telah menjalin kerjasama dengan Alliance to End Plastic Waste (AEPW) lewat program STOP-nya berhasil mengurangi timbunan sampah di TPA Peh sebesar 34 %, itu tidak menuntup kemungkinan untuk berkolaborasi bersama saling melengkapi sehingga betul-betul masalah pelik ini bisa segera teratasi.
Hal tersebut di sampaikan, Bupati I Nengah Tamba usai pelaksanaaan MOU dan peninjauan kondisi TPA Peh bersama rekan-rekan dari PT. Sampangan serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dewa Gede Ary Candra Wisnawa.
“Hari ini, bersama dari rekan-rekan PT. Sampangan, sebenarnya sudah berposes dari lama sekali, Saya menjadi yakin terlebih dahulu, Saya melihat secara langsung projectnya, kemudian komunikasi yang terjalin secara intens. Jangan sampai berhenti sampai di MOU saja, ini harus segera ditindak lanjuti dengan PKS (Perjanjian Kerja Sama). Pada Pak Kadis segela lakukan itu PKS dan kepada rekan-rekan dari Sampangan, Saya sudah ok, segera dieksekusi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ia ingin apa yang nampak dibelakang (gunungan sampah) yang menjadi warisan yang sangat mengganggu ini, segera dapat teratasi. “Kita tahu, masalah sampah bukan hanya di Jembrana saja, juga menjadi masalah pelik yang dihadapi oleh daerah-daerah lainnya, bahkan masalah ini ada sejak negeri ini merdeka, dan sampai sekarang belum juga menemui titik terangnya. Untuk itu, kita coba injeks lewat rekan-rekan dari Sampangan pimpinan Bang Fauzal. Semoga ini dapat berjalan dengan baik disamping kita juga sudah berjalan dengan Alliance to End Plastic Waste (AEPW) lewat program STOP-nya,” ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Fauzal Rizki Direktur Sampangan (PT. Hapus Sampah Nusantara), mengucapkan terima kasih kepada Bupati Jembrana, atas kesempatannya Samapangan dapat turut berkontribusi dalam menyelesaikan salah satu permasalah yang tidak dihadapi oleh Jembrana saja, bahkan diseluruh Indonesia.
“Dimulai dari Jembrana, kita akan melakukan landfill mining, dimana kita akan mencoba menyelesaikan sampah yang sudah menggunung. Dimana pilot projectnya kita akan mulai dengan sampah sebanyak 10 ton sehari, setelah itu menggunakan teknologi yang kita miliki yakni teknologi karbonisasi (magig box), kita akan mengubah sampah menjadi produk-produk bernilai tinggi, seperti karbon aktif dan produk-produk turunan lainnya,” tuturnya
Sehingga dari produk-produk yang dihasilkan tersebut, Kata Fauzal, dapat bermanfaat bagi warga Jembrana dalam konteks solusi untuk pertanian, peternakan dan industri lainnya. “Untuk menyelesaikan dan memberikan value tambahan bagi industri-industri yang ada di Jembrana itu sendiri. Sehingga kita bisa mewujudkan visi dari Bapak Bupati yaitu Jembrana sehat dan Jembrana bahagia,” pungkasnya.
Disisi lain, perusahaan rintisan atau star-up Sampangan asal Indonesia meraih SEED Low Carbon Awards (SEED Awards) 2021 berkat temuan teknologi karbonisasi yang mampu mengubah limbah menjadi pupuk organik dan bio-disinfektan. Selain itu, Sampangan memperoleh penghargaan yang merupakan bagian dari kemitraan global yang dibentuk oleh United Nations Environment Programme (UNEP), United Nations Development Programme (UNDP) dan International Union for Conservation of Nature (IUCN). (Adv/Balipost)
Bupati Tamba bersama Direktur Sampangan menandatangani MoU kerjasama penanganan sampah di TPA Peh, Kaliakah, Rabu (29/3). (BP/Ist)