Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (13/3/2023). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 13 Maret 2023 pukul 00.00-06.00 WIB telah terjadi 30 kali guguran lava pijar dengan jarak luncuran maksimal 1.100 meter ke arah barat. (BP/Ant)

YOGYAKARTA, BALIPOST.com – Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tujuh kali meluncurkan guguran lava pijar. Aktivitas ini terjadi selama periode pengamatan Senin pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso dalam rilismya menyampaikan selama periode itu guguran lava pijar Merapi meluncur ke arah Kali Bebeng dan Kali Boyong. “Ke arah Kali Bebeng enam kali dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter, satu kali ke arah kali Boyong dengan jarak luncur 1.500 meter,” ujar Agus.

Baca juga:  Jokowi Tanggapi Pelaporan ke KPK dan Dinasti Politik

Selama periode pengamatan, Gunung Merapi tercatat mengalami sembilan kali gempa guguran dengan amplitudo 3 sampai 20 mm selama 35,64 sampai 131,28 detik, satu kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3 mm selama 6,84 detik, dan tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3 sampai 7 mm selama 87,08 sampai 142,4 detik.

Berdasarkan hasil analisis morfologi kubah lava Merapi dari Stasiun Kamera Deles 5, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2 pada periode 24 sampai 30 Maret 2023, Agus mengatakan, teramati perubahan morfologi pada kubah barat daya akibat guguran dan awan panas guguran. “Untuk kubah tengah tidak ada perubahan yang signifikan,” ujar dia.

Baca juga:  Pemerintah dan PSSI Siapkan Venue Piala Dunia U-17

Berdasarkan foto udara tanggal 13 Maret 2023, volume kubah lava barat daya tercatat 1.686.200 meter kubik dan volume kubah tengah sebesar 2.312.100 meter kubik. BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga, yang ditetapkan sejak November 2020.

Menurut BPPTKG, lava dan awan panas guguran Merapi berpotensi meluncur ke Kali Woro sejauh tiga kilometer dari puncak, ke Kali Gendol sejauh lima kilometer dari puncak, ke Kali Boyong sejauh lima kilometer dari puncak, serta ke Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng sampai sejauh tujuh kilometer dari puncak.

Baca juga:  Aktivitas Merapi Meningkat, Gubernur Jateng Cek Jalur Evakuasi

Apabila terjadi erupsi eksplosif maka lontaran material vulkanik Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak. BPPTKG juga mengimbau masyarakat mewaspadai ancaman bahaya lahar di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi, terutama saat hujan turun di puncak gunung. (kmb/balipost)

BAGIKAN