JAKARTA, BALIPOST.com – PT PLN (Persero) menyiagakan sekitar 2.300 posko siaga kelistrikan dan 82.690 personel guna menjaga pasokan listrik aman dan andal selama perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Kesiagaan PLN ini tercermin melalui Apel Siaga Kelistrikan Ramadan dan Idul Fitri 1444 H yang digelar di Jakarta pada Rabu (5/4).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN memastikan kesiapan pasokan listrik untuk kelancaran periode Ramadan dan Idul Fitri 1444 H ini mulai dari sisi pembangkit, transmisi, personel hingga peralatan pendukung. “Masyarakat Indonesia akan merayakan Idul Fitri, tidak boleh ada listrik yang mati, tidak boleh ada ibadah yang terganggu, tidak ada fasilitas umum yang boleh bermasalah listriknya. Ketika semua merayakan Lebaran di rumah, PLN juga Lebaran tetapi ada di lapangan memastikan seluruh masyarakat Indonesia bisa aman, tentram dan bisa menjalankan ibadah dan kumpul keluarga yang hangat,” ujar Darmawan.
Dirinya merinci, perseroan menyiagakan 20.130 personel PLN dan 61.560 tenaga alih daya yang terdiri dari tim pelayanan teknik dan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB). Tidak hanya personel, PLN juga menyiapkan sekitar 2.300 posko siaga kelistrikan yang tersebar di seluruh tanah air. “Saya minta posko-posko siaga bisa dibangun di seluruh tempat-tempat publik. Kita hadir dimana masyarakat butuh keberadaan PLN,” ujar Darmawan.
Darmawan menambahkan, dalam memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat, PLN juga menyiapkan alat pendukung dalam periode Siaga di antaranya menyediakan 1.478 Genset, 559, uninterruptible power supply (UPS), 925 unit gardu bergerak (UGB), 16 unit Trafo Mobile, 259 Crane, 3.260 Mobil dan 3.395 Motor.
Menjaga jaringan kelistrikan nasional selama periode lebaran, PLN memprediksi kelistrikan yang andal dengan daya mampu pasok sebesar 46,2 Gigawatt (GW), dengan beban puncak mencapai 29 GW. Terkait, pasokan energi primer, PLN menjamin dalam kondisi aman dengan ketersediaan pasokan energi rata-rata di atas 20 hari operasional (HOP).
“Kita buat sistem pasokan energi primer yang lebih kokoh. Tahun ini, kita sudah cek, setiap pembangkit kita HOP stok batubara di atas 20 hari operasi. Artinya, kondisi pembangkit kita sangat aman,” kata Darmawan.
Khusus di wilayah Bali kondisi sistem kelistrikan saat Hari Raya Idul Fitri dipastikan aman oleh General Manager PLN UID Bali, I Wayan Udayana. Terdapat cadangan daya hingga 25,16 persen, dengan melihat daya mampu subsistem Bali pada bulan April sebesar 1.271 MegaWatt (MW), dan beban puncak tertinggi tahun 2023 sebesar 951,1 MW.
“Diprediksi beban puncak tertinggi saat Idul Fitri nanti mencapai 706 MW, sehingga kondisi kelisitrikan secara keseluruhan aman dan normal,” terang Udayana.
PLN grup di Bali turut menyiagakan peralatan dan personil. Tercatat sebanyak 737 personel dikerahkan, dengan peralatan pendukung seperti genset mobile, trafo mobile, UPS, maupun kendaraan operasional lainnya.
“Posko juga kami siapkan, termasuk 3 posko mudik disediakan untuk layanan sosial kepada masyarakat yang hendak melaksanakan mudik menuju pulau Jawa maupun pulau Lombok,” tambahnya.
Ia juga meyakinkan pengguna kendaraan listrik, infrastruktur Stasiun Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) telah disediakan di jalur mudik yang strategis. “Kami menyiapkan SPKLU di 22 lokasi yang seluruhnya ada 39 unit bagi kendaraan listrik umum yang melintasi jalur mudik yang utama maupun jalur alternatif,” kata Udayana. (Adv/balipost)