Wisatawan menikmati suasana Pantai Pererenan, Badung, Bali, Sabtu (8/4/2023). (BP/Ant)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kenaikan kedatangan wisatawan domestik (wisdom) diprediksi mulai tujuh hari sebelum Lebaran 2023 atau H-7. Demikian dipredikasi Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun.

“Lebaran dari H-7 biasanya ramai, juga puncaknya setelah Lebaran. Memang ramai wisatawan domestik itu saat Lebaran, dengan tujuh hari sebelumnya sudah mulai datang terutama dari Pulau Jawa,” kata dia di Denpasar, Bali, Minggu (9/4).

Untuk libur panjang Lebaran 2023, Tjok Bagus menargetkan peningkatan wisatawan domestik ke Bali dapat mencapai 20 persen dari hari biasa, dari biasanya rata-rata kedatangan hanya melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai sebanyak 11 ribu per hari.

Baca juga:  Atlet Silat PON Bali Jalani TC Desentralisasi di Perguruan

Berdasarkan pantauan Dispar Bali, setiap tahunnya libur Lebaran akan mendatangkan wisatawan domestik terbanyak dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur.

“Provinsi itu biasanya paling banyak ke Bali, tapi memang paling banyak dari Pulau Jawa karena mereka bisa lewat darat. Libur Lebaran, kalau H-7 kedatangan lewat darat kebanyakan, tetapi kalau H+7 naik pesawat paling banyak, karena setelah acara di keluarga, baru ke Bali,” ujarnya.

Baca juga:  Sastrawan Cok Sawitri Berpulang

Adapun objek wisata yang diprediksi paling banyak didatangi wisatawan pada Lebaran 2023 ini adalah objek wisata pantai, disusul desa wisata seperti Penglipuran, kemudian berlanjut ke kawasan Kintamani dan Danau Batur.

Tjok Bagus menerangkan wisatawan domestik khususnya keluarga memilih menginap di hotel berbintang kawasan Nusa Dua, Kuta, dan Sanur. “Kita berharap sih kalau bisa semua kawasan dapat kecipratan. Seperti, Candidasa di Karangasem, dan Lovina di Buleleng itu, tapi Lovina sekarang mulai naik karena beberapa daya tariknya mulai banyak. Kalau yang di Karangasem, mudah-mudahan bisa kecipratan juga,” harapnya.

Baca juga:  Bali Cepat Rusak Akibat Investasi Tak Terkendali

Kepala Dispar Bali juga mengimbau pelaku usaha pariwisata senantiasa menjaga layanannya.

Untuk hotel agar tetap menerapkan standar CHSE, apalagi telah tersertifikasi, kemudian untuk daerah tujuan wisata agar tetap menjaga keamanan dan kenyamanan. “Toilet harus bersih, fasilitas lainnya dijaga kebersihannya, karena bagaimana pun kalau daerah tujuan wisata bersih dan nyaman, pasti ramai dikunjungi,” tutupnya. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN