Nekropsi bangkai Paus sperma yang terdampar di Pantai Yeh Leh, Pengeragoan, Jembrana, Minggu (9/4) sore. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Paus sperma yang ditemukan mati terdampar di Pantai Yeh Leh, Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Sabtu (8/4) siang, akhirnya dikubur Minggu (9/4) sore. Peristiwa terdamparnya paus hingga mati di perairan Bali sudah tiga kali terjadi dalam sepekan terakhir.

Bangkai paus pertama yang terdampar di perairan Bali terjadi pada Senin (3/4). Paus seberat 5 ton itu terdampar di Pantai Batu Lumbang, Desa Antap, Tabanan. Kemudian peristiwa kedua terjadi di perairan Lepang, Desa Takmung, Klungkung pada Rabu (5/4). Paus Sperma itu berhasil didorong ke laut namun diduga terdampar lagi di Pantai Yeh Malet, Karangasem pada sore harinya.

Baca juga:  Ratusan Kerbau Beradu Cepat di Makepung Cup

Paus tersebut akhirnya mati dan dikubur menggunakan dua alat berat. Temuan bangkai paus yang terakhir terjadi Sabtu (8/4) dan dikubur pada Minggu.

Dilihat dari kondisi fisik, Paus yang terdampar di Yeh Leh ini memiliki panjang lebih dari 17 meter dan fase beranjak dewasa. Karakteristik paus sperma menurutnya tidak bergerombol dan cenderung sendiri mencari makan.

Sehingga tidak ada kaitannya dengan yang mati di pantai lain di Bali. Proses penguburan ini membutuhkan waktu cukup lama. Sebab menunggu air surut dan pemotongan bangkai paus berbobot 10 ton ini menjadi beberapa bagian. “Kita siapkan lubang untuk penguburan di belakang rest area sekitar satu kilometer dari lokasi terdampar. Kalau kita kubur dekat sini, terlalu dangkal pasir laut hanya dua meter sudah berbatu,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra.

Baca juga:  Gunung Bromo Bukan Saja Harus Dilindungi, Tetapi Dijaga Kesuciannya

Tim evakuasi menyiapkan alat berat eskavator bantuan dari BPJN Bali dan truk dump untuk mengangkut potongan bangkai paus ke lokasi penguburan. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN