Foto udara pengamatan dari salah satu pesawat komersial menunjukkan wilayah perairan Selat Bali, Minggu (12/3/2023). (BP/Dokumen Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat agar mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga mencapai lima meter di perairan selatan Bali pada 14-15 April 2023. “Tinggi gelombang di perairan selatan (Bali) berkisar 1-5 meter,” kata Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (12/4).

Berdasarkan hasil analisis BMKG, kondisi cuaca itu disebabkan oleh labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif skala lokal di Bali, kemudian adanya daerah belokan angin di sekitar wilayah Bali yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan konventif penyebab terjadinya hujan.

Baca juga:  Konsep "Green Growth" untuk Pengelolaan Pariwisata Bali

Selain itu, suhu muka laut di sekitar Bali umumnya berkisar 28-30 derajat Celcius yang hangat dapat meningkatkan potensi penguapan dan massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga 200 milibar atau 9.000 meter.

BMKG menggolongkan ketinggian gelombang laut tersebut kategori “sangat tinggi” dengan kode warna merah. Potensi gelombang laut sangat tinggi itu diperkirakan dapat terjadi di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, dan Samudera Hindia selatan Bali. “Kecepatan angin diperkirakan mencapai 4-15 knot atau 7-27 kilometer per jam yang bertiup dari selatan ke barat,” katanya.

Baca juga:  Terus Pantau Proyek Pemerintah, Bupati Dana Minta Kerusakan Kecil Segera Diperbaiki

Ia mengatakan wilayah selatan Bali merupakan penyeberangan Pelabuhan Gilimanuk, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, dan Selat Lombok adalah penyeberangan dari Bali ke Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sedangkan perairan Selat Badung merupakan wilayah yang banyak menjadi lokasi wisata bahari, nelayan kecil, dan penyeberangan dari Bali menuju Nusa Penida.

Berdasarkan data Pusat Meteorologi Maritim BMKG, kondisi angin dan gelombang laut yang berisiko tinggi terhadap keselamatan berlayar yakni perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Baca juga:  Tindaklanjuti Permendagri, Pemkot Rancang Perwali Kependudukan

Kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal feri apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Selanjutnya, kapal ukuran besar seperti kargo atau kapal pesiar apabila kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter. (kmb/balipost)

BAGIKAN