Kendaraan shuttle atau buggy listrik pengangkut pemedek di Pura Agung Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem terbakar, pada Jumat (14/4) pagi. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Kendaraan shuttle atau buggy listrik pengangkut pemedek di Pura Agung Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem terbakar, pada Jumat (14/4) pagi. Terbakarnya buggy tersebut diduga karena mengalami korlesting pada saat pengisian baterai.

Kapolsek Rendang Kompol I Made Suadnyana, saat dikonfirmasi, mengungkapkan, kejadian buggy listrik tersebut terbakar sekitar pukul 03.40 WITA. Kata  Suadnyana, kebakaran Buggy pertama kali diketahui oleh dua orang tukang ojek, yakni Saputra dan Januarta yang kebetulan sedang mencari penumpang di lokasi kejadian.

Baca juga:  Empat Orang Terseret Ombak Pantai Lebih

“Keduanya melihat ada asap pada kendaraan buggy listrik yang sedang parkir dan muncul api. Melihat hal itu, mereka kemudian berupaya memadamkan api dengan tabung pemadam yang ada di lokasi parkir, namun api terus membesar,” jelasnya.

Buggy yang merupakan sarana transportasi wisatawan dan pemedek itu terbakar saat diparkir di area parkir B1 Manik Mas dalam kondisi sedang mengisi baterai. Suadnyana, menambahkan, untuk melakukan proses pemadaman dilakukan oleh tim gabungan petugas Kepolisian, Sat Pol PP, Pemadam Kebakaran, BPBD dan dibantu oleh sejumlah tukang ojek setempat.

Baca juga:  BRI Implementasikan Strategi Komunikasi yang Kreatif dan Berempati

“Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 04.40 Wita. Setelah itu petugas melakukan oleh TKP. Dan dilokasi kendaran Buggy terbakar telah diisi police line,” katanya.

Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan oleh TKP untuk memastikan penyebab kebakaran kendaraan Buggy listrik tersebut. “Untuk dugaan sementara kebakaran karena korsleting pada saat pengisian daya baterai,” jelasnya.

Di okasi parkir terbakarnya Buggy saat itu terdapat sekitar 15 unit kendaraan mobil pemedek. Untungnya, tidak ada kendaraan yang ikut terbakar dalam peristiwa ini. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Tiga Bulan Terakhir, Hampir Seratus WNA Dideportasi dari Bali
BAGIKAN