Lokasi gempabumi yang mengguncang Laut Karangasem. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gempabumi kembali mengguncang Bali pada Rabu (19/4) pukul 03.07 WITA. Gempa ini dirasakan wilayah Tejakula, Buleleng.

Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=3,5. Episenter terletak pada koordinat 8,07° LS; 115,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 31 km timur laut Karangasem, Bali pada kedalaman 15 km.

Menurut Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, SE, S.Si, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar naik busur belakang Flores (Flores Back Arc Thrust). Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Tejakula III MMI.

Baca juga:  Tambahan Harian Kasus COVID-19 Nasional Kembali Lampaui 6.000 Orang

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. “Hingga pukul 03.36 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock),” jelasnya dalam rilis yang diterima.

Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” ujarnya. (kmb/balipost)

Baca juga:  BMKG Minta Nelayan dan Pelaku Usaha Waspadai Potensi Gelombang Tinggi
BAGIKAN