Ilustrasi kebakaran gedung, ilustrasi kebakaran gedung siang. (BP/Ant)

BEIJING, BALIPOST.com – Rumah Sakit Changfeng di Distrik Fengtai, Kota Beijing, China, Selasa (18/4). Sedikitnya 21 orang tewas.

Petugas pemadam kebakaran di Ibu Kota menerima laporan adanya kebakaran yang melanda gedung rawat inap RS Changfeng tersebut pada pukul 12.57 waktu setempat (11.57 WIB). Petugas bersama pihak kepolisian dan tenaga medis langsung menuju lokasi kebakaran dan api berhasil dipadamkan pada pukul 13.33 waktu setempat.

Upaya pencarian terhadap para korban terus berlangsung hingga pukul 15.30 waktu setempat. Sebanyak 71 pasien lainnya sudah dievakuasi ke tempat aman, menurut laporan Beijing Daily, dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (19/4).

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Masih di Dua Ratusan Orang

Rekaman video yang ramai beredar di media-media sosial China menunjukkan beberapa orang meloncat dari jendela gedung rawat inap, sedangkan sebagian lagi menunggu petugas penyelamatan datang di lorong tempat mesin pengatur suhu ruangan.

Beberapa lagi meloncat dari gedung ke atap yang lebih rendah. Penyebab terjadinya kebakaran maut tersebut masih dalam penyelidikan.

Pemerintah Kota Beijing membentuk tim khusus untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran itu sekaligus mencari pihak yang harus bertanggung jawab atas peristiwa tersebut untuk ditindak sesuai hukum yang berlaku. Hingga pukul 21.30 waktu setempat api di dalam gedung telah padam, namun bau hangus masih tercium.

Baca juga:  China Hentikan Impor Produk Hasil Laut Jepang

Lalu lintas di sekitar rumah sakit telah kembali normal dan beberapa mobil polisi disiagakan di sepanjang jalan sekitar lokasi, menurut laporan media penyiaran resmi CNR.

RS Changfeng merupakan rumah sakit swasta yang didirikan pada 1985 dan berafiliasi dengan Beijing Changfeng Hospital Corporation.

Pada semester pertama 2022, rumah sakit tersebut berhasil membukukan pendapatan hampir 253 juta yuan atau sekitar Rp546,4 miliar. Rumah sakit tersebut memiliki cabang di Chengdu (Provinsi Sichuan), Kota Chongqing, Guiyang (Provinsi Guizhou), dan Zhengzhou (Provinsi Henan). (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Isolasi di Banjar Serokadan, Gubernur Ingatkan Kebutuhan Logistik Harus Dipenuhi
BAGIKAN