Drs. I Ketut Wiana, M.Ag. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tokoh agama Hindu Drs. I Ketut Wiana, M.Ag. berpulang pada Rau (19/4) pagi. Almarhum meninggal dengan riwayat sakit stroke.

Putri kedua almarhum, Dr. Ni Made Yuliani, S.Sos., M.Fil.H.menuturkan, almarhum sudah lama menderita sakit. Stroke ringan pertama menyerang pada 2016, kemudian kembali sakit tahun 2019 yaitu serangan stroke kedua, serangan ketiga pada 2021, dan Desember 2022 serangan keempat.

Pada 7 April 2023, almarhum pingsan dan opname selama lima hari di rumah sakit. Kemudian pada 12 April, hendak pulang ke rumah dari rumah sakit namun kondisinya drop. “Setelah itu drop dan koma sampai hari ini,  meninggal 19 April pagi tadi,” ujarnya.

Baca juga:  Hidup Berdampingan dengan COVID-19, Tetap Tegakkan Disiplin Prokes

Semasa aktif, almarhum merupakan penulis di mimbar Agama Hindu Bali Post, berbicara mengenai sosiologi agama, mulai dari perkembangan masyarakat berkaitan dengan agama dan memberi solusi dalam ajaran agama selama 30 tahun-an. Selain itu, almarhum juga aktif menulis di beberapa majalah.

Keahlian almarhum di bidang sosiologi, acara dan filsafat agama membuat almarhum kerap diundang sebagai pembicara dan narasumber dalam beberapa program TV dan Radio. Selain sebagai pengajar di kampus IHDN (sekarang UHN IGB Sugriwa), almarhum juga membangun sekolah di desanya.

Baca juga:  Pembunuh Teman Dihukum Delapan Tahun

Kecintaan almarhum pada bidang pendidikan agama Hindu memantiknya untuk membuat program kritis agama hingga membuatnya mendapat undangan ceramah-ceramah bimbingan agama di seluruh Indonesia. “Bahkan pernah di India, almarhum melakukan penelitian tentang keberadaan Saibaba, dan akhirnya menjadi penasehat dan menjabat di PHDI,” ujarnya.

Keilmuan tentang agama dan sosilogi agama, membuat almarhum beberapa kali didapuk menjadi tim ahli di bidang agama Hindu oleh Gubernur Bali pada masa jabatan Dewa Beratha, Mangku Pastika dan Wayan Koster. “Bapak juga menjadi asesor Tri Hita Karana di bidang parahyangan dan aktif menjadi penulis, membuat artikel, jurnal-jurnal, aktif menulis buku. Bahkan dalam seminggu sangat kreatif, menulis banyak tulisan hingga akhirnya mendapat penghargaan dari IHDN.

Baca juga:  Pertumbuhan Penduduk Pesat, Eksistensi Subak di Badung Makin Terancam

Almarhum meninggalkan istri, 5 anak dan 1 anak angkat, serta 15 cucu. Upacara pangabenan akan digelar 22 April di tempat kelahirannya di Jalan Kuruksetra No.1-3, Nusa Dua. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN