Ida Pandita Mpu Siwa Budha Daksa Darmita. (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Fenomena alam berupa Gerhana Matahari Hibrid, yaitu Gerhana Matahari Total dan Cincin terjadi secara berurutan dalam satu fenomena terjadi, Kamis (20/4). Gerhana Matahari ini terjadi bertepatan dengan Rahina Tilem Sasih Kedasa.

Dalam keyakinan umat Hindu di Bali, setiap fenomena alam yang terjadi pada hari tertentu memiliki makna yang berpengaruh terhadap kehidupan di dunia ini.

Menurut Sulinggih Ida Pandita Mpu Siwa Budha Daksa Darmita dari Geria Agung Sukawati, Gianyar, gerhana matahari atau surya graha yang terjadi pada sasih kedasa atau sehabis sasih kesanga secara metafisis menandakan loka atau jagat ini mendapatkan kerahayuan “sarwa ayu ikang jagat”, yang memiliki arti segala sesuatunya menghasilkan kebaikan. Hal ini disebabkan karena saat ini Sang Hyang Parama Wisesa personifikasi dari Tuhan/Sang Hyang Widhi Wasa menguasai jagat ini dengan segala isinya melimpahkan kesejahteraan.

Baca juga:  Empat Kabupaten Tambah Korban Jiwa COVID-19, Terbanyak Dilaporkan Dua Zona Merah

Oleh karena itu, hendaknya umat manusia jangan segan untuk mengadakan yadnya/Widhi widana. Walaupun kanista/inti, tetapi dengan keikhlasan. “Di samping itu, umat manusia juga hendaknya ‘pasang akna’ semadi ring raga sarira kepada Surya Dewata atau Sanghyang Surya, agar selalu diberikan berkah. Kalau bisa wengi (malam, red) ini, berdoa untuk keselamatan alam jagat raya ini dan umat/manusia yang menempatinya,” ujar Ida Pandita, Kamis (20/4). (kmb/balipost)

Baca juga:  Semburan Belerang di Danau Batur, Dua Ton Ikan Mati
BAGIKAN