dr. Made Padma Puspita, Sp.PD., (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Sejumlah kasus meningitis bermunculan di Gianyar. Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kesehatan (Diskes), meminta masyarakat waspada terhadap penyakit ini.

Kewaspadaan terhadap penyakit yang dapat mengakibatkan kematian ini wajib dilakukan, mengingat olahan daging babi juga banyak diperjualbelikan di Badung. Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Badung, dr. Made Padma Puspita, Sp.PD., Minggu (23/4), mengatakan, saat ini tidak ditemukan kasus meningitis di Badung. Meski demikian, masyarakat harus waspada akan kasus tersebut. “Saat ini tidak ada laporan kasus meningitis di Badung, baik laporan atau dirawat di rumah sakit,” ujarnya.

Baca juga:  Tambahan Balik ke Dua Digit, Ini 3 Daerah Terbanyak Sumbang Kasus COVID-19 Baru

Menurutnya, Badung pernah mencatat kasus meningitis pada 2023 sebanyak 3 kasus. Kasus terjadi pada Februari sebanyak 2 kasus. Dua kasus ini ada di wilayah Abiansemal dan Mengwi.

Setelah itu kasus serupa terjadi pada bulan Maret di Kecamatan Abiansemal. “Bulan lalu ada satu saat ini kondisi sudah baik dan juga saat itu sudah dilakukan penelusuran kasus di lapangan. Namun, pada bulan ini tidak ada kasus, dan semoga tidak ada lagi kasus serupa,” terangnya.

Baca juga:  Angka Kesembuhan Pasien Capai 15 Orang, Masyarakat Diminta Tetap Waspada Karena Ini

Dikatakan bahwa semua korban yang terkena meningitis memang sempat mengkonsumsi daging babi. Namun, ada salah satu dari korban yang mengkonsumsi daging babi di luar Badung. “Mereka makan olahan daging babi tidak di Kabupaten Badung, namun di luar Badung,” ucapnya.

Guna mengantisipasi kasus serupa, Padma menyebutkan, dari promosi kesehatan oleh puskesmas dan Diskes telah memberikan imbauan terkait kesehatan. Bahkan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar mengkonsumsi daging babi yang benar-benar matang. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Kasus Penyerangan di Cemagi, Warga NTT Dikenakan UU Darurat
BAGIKAN