BANGLI, BALIPOST.com – Desa Adat Alis Bintang belum lama ini sukses menggelar trail adventure. Diikuti sebanyak 500 peserta, event olahraga itu dilaksanakan dalam rangka penggalian dana pembangunan Pura Puseh dan Bale Agung desa adat setempat.
Jero Mekel (Bendesa) Desa Adat Alis Bintang, Sang Nyoman Buda mengatakan, trail adventure dilaksanakan di lapangan Pura Penataran Desa Adat Alis Bintang. Kegiatan itu dibuka Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta. Dalam event itu, ratusan offroader dari berbagai daerah di Bali menjajal rute yang telah disiapkan dengan medan yang ekstrem. “Kami buatkan khusus jalur yang ekstrem,” ujarnya Selasa (25/4).
Sang Buda mengatakan untuk kelancaran kegiatan tersebut, pihaknya sebelumnya meminta izin dengan beberapa desa adat sekitar yang wilayahnya dilintasi trail. Dalam kegiatan itu Desa Adat Alis Bintang menyiapkan hadiah utama satu buah motor trail mini seharga Rp10 juta lebih.
Event trail adventure yang sukses diadakan belum lama ini, kata Sang Buda bukan yang pertamakali dilaksanakan desa adat Alis Bintang. Beberapa tahun lalu desa adat yang ada di Kecamatan Susut itu sudah pernah melaksanakan kegiatan yang sama dalam penggalian dana untuk pembanguan pura.
Selain menggelar trail adventure, dalam rangka penggalian dana pihaknya juga belum lama ini menyebarkan kupon berhadiah dengan hadiah utama satu buah sepeda motor seharga Rp18 juta.
Sang Buda mengatakan penggalian dana dilaksanakan pihaknya untuk meringankan beban krama dalam pembangunan pura. Dikatakan bahwa untuk kegiatan pembangunan pura Puseh dan Bale Agung yang dilaksanakan tahun ini dana yang dibutuhkan cukup besar. “Kami sebagai prajuru berusaha meringankan beban krama dengan mengadakan kegiatan ini,” ujarnya.
Desa Adat Alis Bintang memiliki krama pangayah 46 KK. Dalam pelaksanaan sejumlah program, Desa Adat Alis Bintang selama ini memanfaatkan dana bantuan keuangan khusus (BKK) dari pemerintah Provinsi Bali. Dikatakan dana BKK yang dikucurkan Pemprov Bali tiap tahunnya sudah ada juknis dan posnya yakni untuk program parhyangan, pawongan dan palemahan. (Dayu Swasrina/balipost)